Dalam keterangannya, disebutkan bahwa puluhan santri di Pondok Pesantren Madinatul Ulum berada di Kecamatan Jenggawah itu pingsan lantaran dehidrasi usai disuntik vaksin difteri.
Sementara itu, pihak Pondok Pesantren Madinatul Ulum melalui akun Instagram @madinatululum_, telah membagikan Surat Edaran YPP terkait video Vaksinasi Difteri tiga tahun lalu yang kini disebar dan dikaitkan dengan vaksinasi Covid-19.
Pihak Ponpes Madinatul Ulum menyebut pihaknya harus meluruskan hal-hal terkait beredarnya video tersebut.Di antaranya, vaksinasi pada video itu merupakan vaksinasi difteri yang dilakukan pada 28 Februari 2018 di Puskesmas Jenggawah.
Baca Juga: Ribka Tjiptaning Akui Heran Disuruh Urusi Minyak, Refly Harun: Bisa Mati Pelan-Pelan, Ini Merugikan
Pihaknya menegaskan bahwa video tersebut tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19.
''Tidak benar jika video tersebut dihubungkan dengan vaksinasi COVID-19 yang marak akhir-akhir ini," tulis Ponpea Madinatul Ulum.
Lebih lanjut pihak Ponpes Madinatul Ulum meminta untuk tidak memancing ketakutan dan ekgaduhan dengan kembali menyebarkan video tersebut dan dikaitkan dengan hal-hal lain yang sebenarnya tidak berkaitan.
Baca Juga: Tiga Minggu Awal di 2021, BNPB Catat 154 Bencana Alam Melanda Indonesia
Berdasarkan penjelasan tersebut, kabar yang mengklaim vaksin Sinovac telah memakan korban santri di Jember adalah klaim keliru dan termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan.***