Cek Fakta: Prancis Disebut Alami Krisis Ekonomi Akibat Produk Diboikot Muslim Dunia, Simak Faktanya

- 7 November 2020, 14:15 WIB
Ilustrasi saham.
Ilustrasi saham. /3844328/Pixabay

PR DEPOK  Sejumlah negara dengan mayoritas muslim saat ini sedang menyerukan aksi boikot produk Prancis sebagai bentuk protes atas penghinaan Nabi Muhammad SAW yang diduga dilakukan oleh Emmanuel Macron.

Kemarahan umat islam nampaknya belum mereda usai Emmanuel Macron mengizinkan penerbitan kartun Nabi umat islam itu di majalah satir Charlie Hebdo beberapa waktu lalu.

Di tengah maraknya aksi boikot produk buatan Prancis ini, beredar kabar bahwa negara tersebut mengalami krisis ekonomi.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Nyaris Tak Terkendali, Spanyol Kembali Terapkan Jam Malam dan Pembatasan Sosial

Isu ini beredar usai akun Facebook bernama Ummat-e-Nabi.com mengunggah tiga tangkapan layar yang berkaitan dengan krisis ekonomi di Prancis.

Salah satu tangkapan layar tersebut menampilkan judul artikel yang berbunyi “France Economy Crisis: Macron Dealt Huge Blow After Largest Economic Hit since 1949”.

Selain itu, akun tersebut juga mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan indikator indeks saham perusahaan Prancis yang menurun.

Baca Juga: Politisi Nasdem-Golkar Diduga Terlibat Kasus Izin Impor, MAKI Mengaku Pesimis KPK Bisa Usut Tuntas

Dalam unggahan tersebut, akun Facebook yang bersangkutan mengklaim bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Prancis merupakan dampak dari pemboikotan produk di sejumlah negara mayoritas muslim.

“Prancis hancur karena kerjakerasnya sendiri, Prancis dalam dua hari, pasar saham mereka turun"

“Negara muslim memboikot produk Prancis, semua muslim bergabung, musuh terkalahkan" demikian narasi dari unggahan yang dibagikan pada 28 Oktober 2020 lalu itu.

Baca Juga: Pelatih Kepala Timnas Italia, Roberto Mancini Dikonfirmasi Positif Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala

Mafindo melaporkan, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim yang menyebutkan bahwa Prancis mengalami krisis ekonomi karena pemboikotan produk Prancis sebagai bentuk protes umat islam adalah tidak benar.

Setelah ditelusuri, judul artikel yang dibagikan oleh akun Ummat-e-Nabi.com tersebut merupakan artikel yang diterbitkan pada 29 Agustus 2020 lalu.

Sementara seperti diketahui, aksi boikot produk Prancis terjadi pada Oktober 2020.

Baca Juga: Yakin Kalahkan Donald Trump di Pilpres AS, Joe Biden Banggakan Kemenangan di Arizona dan Georgia

Selain itu, isi asli dari judul artikel yang ditampilkan menyebutkan bahwa krisis ekonomi di Prancis disebabkan oleh kebijakan lockdown yang diterapkan sejak pertengahan Maret 2020.

“Perkembangan PDB menurun pada paruh pertama tahun 2020 berhubungan dengan diberhentikannya kegiatan-kegiatan yang dianggap non-esensial, dalam konteks pelaksanaan lockdown yang dilakukan antara pertengahan Maret hingga awal Mei,” ujar lembaga statistik INSEE seperti tertulis dalam artikel tersebut.

Dengan penelusuran ini, dapat dipastikan bahwa klaim yang menyebutkan bahwa Prancis mengalami krisis ekonomi karena pemboikotan produk adalah klaim yang keliru dan tidak benar.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah