Utang Indonesia Kini Mencapai 422,6 Miliar Dolar AS, Dipicu Utang Luar Negeri Pemerintah dan Swasta

16 April 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi dolar Amerika. /Brett Hondow


PR DEPOK - Bank Indonesia (BI) merilis laporan utang luar negeri Indonesia yang mencapai 422,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik sekitar 4 persen (yoy) terhitung sejak Februari 2021.

Jumlah tersebut lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya yang tertahan di posisi 2,7 persen.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Erwin Haryono, selaku Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, menyebutkan bahwa peningkatan rasio utang tidak terlepas dari utang luar negeri pemerintah dan swasta.

Baca Juga: Pos Indonesia dan Bank Anggota Himbara Masih Bagikan Bantuan Sosial Tunai Senilai Rp300.000 Sampai April 2021

"Peningkatan pertumbuhan utang tersebut didorong oleh utang luar negeri pemerintah dan utang luar negeri swasta," katanya di Jakarta, Jumat, 16 April 2021.

Dalam keterangannya, Erwin menyebutkan bahwa utang luar negeri Pemerintah Indonesia tumbuh sekitar 4,6 persen yang cukup tajam bila dibandingkan dengan pertumbuhan utang pada Januari 2021 yang hanya terpaut 2,8 persen.

Kenaikan rasio utang ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam rangka melawan pandemi nasional.

Baca Juga: Hendri Satrio Ungkap Tanda-tanda Reshuffle Kabinet yang Bakal Dilakukan oleh Jokowi

Oleh karena itu, pemerintah berusaha mempercepat program vaksinasi dan berupaya memberikan perlindungan sosial pada periode triwulan I-2021.

Selain itu, penanganan dampak pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sejak 2020 pun turut menyumbang pertumbuhan utang luar negeri Indonesia.

Alasan lain peningkatan utang luar negeri Indonesia adalah guna memenuhi target pembiayaan APBN 2021 melalui sumber pendanaan yang berasa, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya melalui utang dengan jangka tenor menengah-panjang dan pengelolaan portofolio utang secara aktif sebagai upaya dalam mengendalikan biaya dan risiko yang diterima.

Baca Juga: Isu Reshuffle Disebut Drama, Ali Ngabalin: yang Saya Kemukakan Bukan Skenario, Tapi Sebuah Fakta!

Utang tersebut juga dimanfaatkan untuk sektor penting lainnya yang menjadi belanja prioritas, seperti sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,7 persen dari total), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2 persen), pendidikan (16,3 persen), sektor konstruksi (15,3 persen), dan jasa keuangan serta asuransi (12,7 person).

Menurut Erwin, utang luar negeri Indonesia pada Februari 2021 sudah mencapai 209,2 miliar dolar AS.

"Posisi utang luar negeri pemerintah pada Februari 2021 mencapai 209,2 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 210,8 miliar dolar AS," ucapnya.

Baca Juga: Hati-hati, Melanggar Kebijakan Mudik Bisa Dikenai Denda Rp100 Juta

Ia melanjutkan, bahwa utang luar negeri swasta masih mendominasi utang jangka panjang dengan pertumbuhan memncapai 3,4 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan Januari 2021 yang berada di posisi 2,5 persen.

Bila diusut, pertumbuhan utang ini sejatinya didorong oleh perusahaan dan bukan lembaga keuangan dengan persentase 5,9 persen.

Bila dibandingkan dengan utang luar negeri perusahaan, utang dari lembaga keuangan justru mengalami kontraksi ke level 4,9 persen atau lebih rendah dari kontraksi yang terjadi pada Januari 2021 yang mencapai 6,1 persen.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Depok dan Sekitarnya Hari Ini Jumat, 16 April 2021

Dengan kata lain, sektor jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dari total utang luar negeri swasta dengan persentase mencapai 77,3 persen.

Menurutnya, utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang dengan jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri swasta pada Februari 2021 sebesar 2010,5 miliar dolar AS, didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total," katanya.

Baca Juga: Bocorkan Rencana Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora, Mpok Atiek: Kalau Gak Salah 2 atau 3 Bulan ke Depan

Akan tetapi, secara keseluruhan, struktur utang luar negeri Indonesia masih tergolong sehat, karena didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dananya.

Secara Produk Domestika Bruto (PDB), rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDBmasih tetap terjaga di kisaran 39,7 persen.

Kondisi tersebut relatif stabil bila kita melihat rasio yang sama pada bulan sebelumnya yang terpaut tipis yaitu 39,6 persen.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler