Kemendag dan APPBI ajak Masyarakat untuk Meriahkan Kembali Kegiatan di Pusat Perbelanjaan

22 April 2021, 10:08 WIB
Ilustrasi pusat perbelanjaan. /Pixabay/StevepB/

PR DEPOK – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerjasama dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menggelar kegiatan In Store Promotion di Mal Gandaria City, Jakarta, dalam rangka menghidupkan kembali kegiatan di pusat perbelanjaan.

“In Store Promotion merupakan salah satu komitmen Kementerian Perdagangan dalam menyemarakkan kembali pusat perbelanjaan.

"Kegiatan ini diharapkan akan menarik kembali minat masyarakat dalam berbelanja, khususnya di pusat perbelanjaan di tengah pandemi Covid-19”, ungkap Frida Adiati Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Tumpahan Minyak di Sekitar Lokasi Awal Penyelaman KRI Nanggala-402 Terpantau dari Udara

Tidak hanya itu saja, kegiatan ini diharapkan akan mendorong para pelaku UMKM untuk menambah nilai kreativitas dan kualitas dari produk yang mereka jual.

Event ini akan dilaksanakan selama enam hari mulai dari 20 -25 April 2021. Ada 24 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) busana muslim dan aksesori.

Sedangkan, usaha kuliner dan pangan bersertifikat halal ada sekitar 15 partisipan di kegiatan ini.

In Store Promotion hadir ke tengah masyarakat demi menarik minat beli dan membantu para pelaku usaha yang memasarkan produknya secara luring atau langsung.

Baca Juga: Bukan Hanya Karena Kebutuhan Tubuh, Raisa: Minum Air Putih Membuat Mood-ku Baik

UMKM pun diharapkan bisa menjadi pionir yang memegang peranan dalam menjalankan roda ekonomi dan mempertahankan daya beli dari masyarakat.

“Semangat para pelaku usaha untuk berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi dan diberi kemudahan, khususnya untuk dapat memamerkan karya-karyanya. Dengan In Store Promotion, produk-produk UMKM akan semakin dikenal oleh masyarakat atau konsumen dalam negeri” ucap Frida.

Frida melanjutkan usaha-usaha seperti fesyen dan kuliner harus terus disokong agar kedepannya dapat memenuhi kriteria kualitas dan kebutuhan pasar baik secara nasional dan internasional.

Salah satu kiat yang tepat dilakukan adalah dengan melakukan inovasi dari sisi pengembangan desain dan produk.

Baca Juga: 5 Calon Klub Baru Cristiano Ronaldo jika Putuskan Hengkang dari Juventus, Mulai dari Inter Miami hingga PSG

“Kami mengimbau kepada para pelaku UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Sebab kelangsungan usaha harus terus kita jaga bersama.

Inilah yang kita sebut keberlanjutan dalam operasionalisasi usaha”, tutur Frida.

Berdasarkan data yang dirilis The State of The Global Islamic Economy Report tahun 2020-21, nilai konsumsi produk fesyen muslim di Indonesia pada tahun 2019 mencapai nilai 16 miliar dolar AS dan menjadi yang terbesar setelah empat negara lainnya yakni, Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan.

“Nilai konsumsi yang demikian besar merupakan peluang pasar yang perlu diisi oleh produk-produk fesyen dalam negeri. Apalagi, saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia” ujar Frida.

Baca Juga: Bobby Nasution Enggan Minta Maaf Usai Usir Wartawan, Sindiran Yan Harahap: Mumpung Mertua Lagi Berkuasa

Frida menjelaskan, bahwa pemerintah cukup yakin mampu memenangkan pasar perdagangan domestik dan internasional, dan berharap Indonesia kedepannya akan menjadi kiblat pertama dari fesyen dan makanan halal di seluruh dunia.

“Melalui In Store Promotion kali ini, marilah kita menggemakan kembali gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Semoga pameran ini dapat mengangkat citra produk UMKM dan memacu pemulihan pertumbuhan ekonomi kita” tutup Frida.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler