PR DEPOK – Bantuan social (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mencakup komponen kesehatan untuk balita dan pendidikan untuk anak sekolah menjadi perbincangan hangat.
Banyak penerima manfaat (KPM) yang mengeluhkan belum menerima bantuan ini, dan ternyata ada alasan di balik ketidakcairan bantuan tersebut.
PKH Tahap 3 saat ini sedang dalam proses pendistribusian melalui PT Pos Indonesia untuk alokasi bulan Juli, Agustus, dan September 2023.
Baca Juga: Maknyus Sedap! 8 Varian Bakso di Purworejo Paling Sip, Berikut Alamatnya
Selain itu, bantuan tambahan berupa 10 kilogram beras juga masih disalurkan kepada KPM PKH dan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara bertahap.
Namun, bagi KPM yang menerima bantuan PKH Tahap 3, ada persyaratan yang harus dipenuhi.
Mereka harus memenuhi komponen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia agar bantuan tersebut tidak dicabut.
Meskipun syarat-syarat ini telah dipenuhi, ternyata masih ada risiko bahwa bansos PKH Tahap 3 dan tahap-tahap berikutnya tidak cair karena alasan tertentu.
Beberapa KPM mengaku belum menerima bantuan PKH Tahap 3, terutama yang berkaitan dengan komponen kesehatan anak balita dan komponen pendidikan anak sekolah.
Salah satu contoh yang dikutip dari Grup Facebook PKH 2023 CAIR adalah pertanyaan dari KPM @Fitroh Khoerunnisa yang menanyakan mengapa bansos PKH komponen balita dan anak SD belum cair hingga tanggal 24 September 2023.
Baca Juga: KPM Harus Tahu, Ini Besaran Baru Bansos PKH 2023 di Setiap Lokasi Pencairan
KPM lain juga mengalami situasi serupa, seperti yang diungkapkan oleh pengguna akun Facebook @Riyani Farhan, yang menyatakan bahwa bantuan komponen anak SD dan SMA belum diterima.
Mengapa bantuan PKH komponen balita dan anak sekolah jenjang SD hingga SMA belum cair untuk sebagian KPM?
Masalah ini dijawab oleh seorang pendamping sosial dari Kabupaten Banyuwangi melalui video di kanal YouTube @DIARYBANSOS pada tanggal 24 September 2023.
Baca Juga: Mantap Tenan! 10 Rumah Makan di Brebes yang Paling Nagih, Alamat di Sini
Ternyata, meskipun KPM telah memenuhi syarat-syarat seperti memiliki balita atau anak sekolah dan tercatat dalam Kartu Keluarga, bansos PKH masih bisa tidak cair.
Khususnya pada PKH Tahap 4 yang akan datang, bantuan bisa tidak cair jika KPM tidak terdaftar dalam data tertentu.
Jadi, data apa yang dimaksud? Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari pemilik kanal @DIARYBANSOS, untuk KPM PKH yang memiliki komponen kesehatan berupa anak balita usia nol hingga 6 tahun, Nomor Induk Kependudukan (NIK) balita harus aktif dan tercatat dalam data Dukcapil Daerah hingga Dukcapil Pusat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Selasa, 26 September 2023: Hari yang Penuh Keberuntungan
Sementara itu, untuk KPM yang memiliki komponen PKH anak sekolah jenjang SD hingga SMA sederajat, data siswa harus terdaftar dalam Dapodik.
Selain itu, data komponen PKH anak sekolah maupun balita harus sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bantuan tidak hangus.
Jika data KPM belum cocok atau belum terdaftar dalam DTKS, mereka dapat menghubungi operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Nasional (SIKS-NG) di wilayah mereka untuk melakukan perbaikan data.
Baca Juga: Segini Uang BLT Balita September 2023 Diterima, Cek Namanya di Sini!
Dengan demikian, salah satu penyebab ketidakcairan bansos PKH untuk komponen balita dan anak sekolah jenjang SD hingga SMA sederajat adalah kesalahan data atau ketidaksesuaian data KPM dengan persyaratan yang ditetapkan.
Semua KPM yang memenuhi persyaratan dan memiliki data yang benar diharapkan dapat menerima bantuan sesuai yang telah ditetapkan oleh program PKH.
Demikian penjelasan informasi terbaru penyebab bansos atau BLT balita dan anak sekolah belum cair.***