Persediaan di AS Turun, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Kenaikannya

- 26 November 2020, 08:10 WIB
Kilang minyak Pertamina/Instagram Pertamina
Kilang minyak Pertamina/Instagram Pertamina /

PR DEPOK – Harga minyak dunia mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman Januari naik 75 sen atau 1,6 persen ke level 48,61 dollar AS per barel di London ICE Futures Exchange pada akhir sesi perdagangan Rabu, 25 November 2020 waktu setempat atau Kamis, 26 November 2020 WIB pagi.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 80 sen atau 1,8 persen ke level 45,71 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.

Baca Juga: Lakukan 10 Kali Pengiriman Benih Lobster, Berikut Alur Ekspor hingga Uang yang Diterima Edhy Prabowo

Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini masih didorong harapan bahwa vaksin Covid-19 akan meningkatkan permintaan bahan bakar.

Selain itu, kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini juga didorong oleh pengurangan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat.

Berdasarkan data pemerintah menunjukan persediaan minyak mentah AS turun 754.000 barel pada pekan lalu.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir di Sebagian Wilayah Jawa Barat

Angka tersebut mengejutkan para analis dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Kantor Berita Reuters di mana mereka memperkirakan adanya kenaikan 127.000 barel.

"Ada penurunan yang lumayan di Cushing, jadi itu mendukung. Itu mungkin aspek yang paling bullish dari laporan ini," kata mitra di Again Capital LLC di New York, John Kilduff seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Pada Senin, 23 November 2020 lalu, investor berharap mendapat dorongan ketika AstraZeneca mengatakan vaksin Covid-19 bisa efektif hingga 90 persen.

Baca Juga: Usai Mundur dari KKP dan Gerindra, Edhy Prabowo: Ini Tanggung Jawab Penuh Saya Dunia dan Akhirat

"Harga minyak mentah diperdagangkan pada level tertinggi sejak awal Maret, didukung oleh sentimen pasar yang positif sebagai akibat dari berita vaksin dan permintaan minyak yang kuat di Asia," ujar analis minyak di UBS, Giovanni Staunovo.

Selain itu, kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini juga didukung oleh melemahnya dollar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

"Depresiasi dollar AS baru-baru ini telah membantu meredam dampak lonjakan harga minyak bagi beberapa konsumen energy terbesar di dunia," tutur Stephen Brennock dari pialang PVM.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x