Akibat Virus Corona, Jokowi Minta Kemendag Mitigasi Dampak Pelemahan Ekonomi Global

- 6 Maret 2020, 10:58 WIB
JOKOWI
JOKOWI /instagram.com/jokowi/

PIKIRAN RAKYAT - Dampak penyebaran virus corona kini dirasakan oleh seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia.

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kepada jajarannya agar tetap fokus bekerja, memanfaatkan peluang, dan mencari jalan keluar.

Menurutnya di tengah situasi seperti ini, Jokowi menilai diperlukan adanya relaksasi bagi kebijakan impor bahan baku untuk kebutuhan industri.

Baca Juga: Usai Dikrtitik Warganet, Kominfo Sebut Foto Tara Basro Tak Langgar UU ITE

Pasalnya, penyebaran wabah virus corona telah membuat opeasional banyak perusahaan menjadi terganggu karena kekurangan bahan baku baik uang didatangkan dari lua maupun yang diproduksi dalam negeri.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, Jokowi meminta Kementerian Perdagangan untuk menggelar rapat kerja untuk fokus pada mitigasi dampak pelemahan ekonomi global di tengah wabah virus corona terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional.

Menurutnya, dalam kondisi saat ini, dibutuhkan sejumlah kebijakan yang akan menjadi stimulus sekaligus untuk merespons perubahan situasi dan ekonomi global belakangan ini.

Baca Juga: Derby County vs Manchester United, 2 Gol Odion Ighalo Bawa Setan Merah Melaju ke Babak Enam Piala FA

"Tantangan yang kita hadapi saat ini betul-betul sangat tidak mudah. Perang dagang belum usai sekarang muncul virus corona yang itu menambah sulitnya ekonomi dunia," ujarnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kementerian Sektetariat Negara. 

Dia menambahkan suplai bahan baku akan tersendat akibat wabah virus corona apabila tak segera direspons dengan baik, maka pada akhirnya akan membuat sektor produksi turut terhambat.

Hal itu berimplikasi pada meningkatnya harga yang nantinya bakal menaikkan tingkat inflasi.

Baca Juga: Batu Bara Berikan Pengaruh Besar terhadap Pasokan Listrik di Tengah Wabah Virus Corona, Tak Ada Kenaikan TDL Hingga Juni 2020

Padahal, menurutnya selama beberapa tahun belakangan, pemerintah berhasil menjaga tingkat inflasi berada pada kisaran tiga persen setelah beberapa lama berkutat di angka delapan hingga sembilan persen.

"Jadi rapat kerja pada hari ini itu fokusnya itu saja, bagaimana relaksasi, bagaimana melonggarkan, bagaimana mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit," ujarnya.

Maka dari itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya di Kementerian Perdagangan agar dalam rapat kerja (raker) kali ini berupaya keras memecahkan persoalan dan merespons setiap perubahan ekonomi global yang ada.

Baca Juga: Pabrik Jual Masker Bekas Digrebek Polisi di Tengah Mewabahnya Virus Corona

"Sehingga aturan-aturan yang selama ini ada tolong dalam raker ini dibicarakan. Harus ada relaksasi impor (kebutuhan bahan baku) baik tarif maupun nontarif," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Bank Indonesia bergerak cepat dengan mengeluarkan langkah lanjutan penguatan kebijakan untuk memitigasi dampak penyebaran virus corona.

Langkah tersebut kemudian mendapat respons positif pasar dan menjadi penopang penguatan nilai tukar rupiah serta indeks harga saham gabungan (IHSG).

Baca Juga: Rentan Penimbunan Masker di Tengah Virus Corona, Ridwan Kamil: Polda dan Kodam akan Tindak Tegas

Hal serupa juga dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu sektor-sektor yang terdampak wabah corona.

"Saya kira kemarin Bank Indonesia sudah memberikan relaksasi kelonggaran yang itu berdampak pada penguatan rupiah dan IHSG. OJK juga memberikan relaksasi sehingga memberikan dampak positif baik pada penguatan rupiah maupun IHSG," terang Jokowi.

Dia pun berharap langkah-langkah mitigasi serupa dilakukan dari Kementerian Perdagangan serta kementerian lain yang berkaitan dengan hal itu.

Baca Juga: Rentan Penimbunan Masker di Tengah Virus Corona, Ridwan Kamil: Polda dan Kodam akan Tindak Tegas

Selain untuk meminimalkan dampak ekonomi dari penyebaran wabah corona bagi sektor industri, juga untuk menjaga agar barang-barang kebutuhan konsumsi masyarakat tetap tersedia dengan harga yang stabil menjelang bulan Ramadan.

"Tolong juga dihitung urusan bawang putih, daging, dan gula. Jangan sampai membuat masyarakat khawatir. Sudah khawatir karena corona, khawatir lagi karena suplai barang tidak ada. Tolong rasa, feeling kita, dalam merespons keadaan ini harus betul-betul ada. Jangan bekerja rutinitas," tutupnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kementerian Sekretariat Negara (setneg)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x