Baca Juga: Viral Google Maps Tangkap Foto Rumah dengan Ratusan Boneka Seram Tergantung di Meksiko
Menurut data dari Statqo Analytics Indonesua, dibandingkan data pemesanan pada Februari 2020, pada Maret 2020 Grab telah mencatat penurunan pesanan hingga 24 persen.
Sementara Gojek mencatat penurunan 11 persen pada periode yang sama.
Kebijakan yang diambil kedua startup on-demand itu cukup unik.
Di tengah permasalahan finansial, alih-alih memangkas upah karyawan, perusahaan justru memberikan bantuan kepada para mitra.
Gojek dan Grab hidup dan tumbuh dari pesanan para mitranya yang setiap hari bertarung di jalan raya.
Baca Juga: Melintas di Depok Menuju Jakarta, Polisi Ringkus 3 Orang Pembawa 29 Kg Ganja
Diseluruh negara, Grab memberikan uang tunai kepada para mitra yang terinfeksi virus corona dan mitra yang harus mengarantina diri selama 14 hari seperti mereka yang berstatus PDP atau ODP.
Grab menghabiskan hampir Rp 62 miliar untuk dukungan finansial semacam itu.
Sementara itu, akhir Maret lalu, Gojek juga menggelontorkan Rp 100 miliar yang sebagian sumbernya didapatkan dari seperempat gaji tahunan pejabat eksekutif perusahaan.