Siap Menutup Seluruh Bisnisnya di Indonesia, Ini Alasan Maskapai Air Asia X

- 19 Oktober 2020, 12:31 WIB
ILUSTRASI Air Asia.*/ DOK. PIKIRAN RAKYAT
ILUSTRASI Air Asia.*/ DOK. PIKIRAN RAKYAT /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Soal Mobil Dinas, Nurul Ghufron: Menurut Peraturan, KPK sebagai Aparatur Negara Memang Difasilitasi

Covid-19 telah membuat sejumlah sektor terdampak termasuk sektor industri penerbangan.

Perusahaan Air Asia X Bhd yang merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah (Low-cost carrier) milik Air Asia, akan segera menghentikan (menutup) keseluruhan operasi bisnisnya di Indonesia sebagai bentuk efisiensi menghadapi pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda.

Wakil Ketua AirAsia X Lim Kian Onn mengungkapkan AirAsia Group Bhd telah mencatatkan 49 persen sahamnya di Thai AirAsia X.

Baca Juga: Jika Joe Biden Menang di Pilpres AS Nanti, Donald Trump: Mungkin Saya Akan Meninggalkan Negara Ini

Dalam proses likuidasi perusahaan di Tanah Air, AirAsia X membutuhkan dana untuk melunasi utang mereka sebesar 15,3 juta dollar AS atau sekitar Rp225,8 miliar (kurs Rp14.764).

Proposal pengajuan dana ini membutuhkan persetujuan investor serta kreditur.

"Negosiasi awal dengan kreditur sulit karena mereka kecewa. Mereka meminta persyaratan lebih, termasuk ekuitas gratis (free equity). Meskpun hal itu tidak mungkin dipenuhi oleh maskapai di tengah situasi seperti sekarang," kata Lim seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Respon Jamuan Makan ala Restoran Napoleon Bonaparte, MAKI: Terlalu Berlebihan, Tunjukkan Ketimpangan

Meski demikian, Lim mengatakan semua pihak ingin tetap mempertahankan dan memajukan maskapai.

"Tidak ada yang bisa mendapatkan keuntungan dari kematian kami," ujarnya.

Maskapai ini berencana untuk melanjutkan penerbangan dalam kuartal pertama.

Baca Juga: Hasilkan Uang dengan Cara Aneh, Selebgram Asal Inggris Jual Air Kemasan Bekas Mandinya

"Jika rencana penyelamatan mendapat persetujuan, perusahaan harus menegosiasikan kembali setiap kontrak dan akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kepentingan semua pemangku kepentingan," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah