Nilai Aturan Jam Malam Tak Efektif, dr. Tirta: Corana Ga Keluar Malam, Banyak Usaha Warga yang Terdampak

28 Januari 2021, 19:13 WIB
dr Tirta. /Instagram.com/@dr.tirta//Instagram.com/@dr.tirta

PR DEPOK – Dalam rangka menekan jumlah angka positif Covid-19, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 secara resmi memperpanjang pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa serta Bali.

Pembatasan aktivitas tersebut diberlakukan mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021 mendatang.

Ketentuan itu tertuang dalam surat edaran (SE) nomor 5 tahun 2021 tentang ketentuan perpanjangan perjalanan orang dalam negeri dalam masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menag Yaqut Harap Situs Candi Borobudur dapat Menjadi Rumah Ibadah Umat Buddha Dunia

Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas antara Satgas Covid-19 dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 21 Januari 2021.

Pemberlakuan PPKM Jawa-Bali ini turut berdampak pada penerapan aturan di masing-masing daerah terkait. Salah satunya yakni penerapan aturan pembatasan aktivitas warga atau jam malam.

Penerapan aturan jam malam ini kemudian mendapat kritikan dari relawan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Melonjak, Kepala Pasar Induk Kramajati: Pengaruh Cuaca Sebabkan Terkendala Pemetikan d

Dalam akun Twitter miliknya, @tirta_hudhi, dr. Tirta mendesak untuk dilakukan evaluasi terhadap kebijakan aturan jam malam. Sebab, menurutnya virus corona tidak hanya keluar di malam hari.

Dr. Tirta menyarankan, agar lebih baik dilakukan edukasi terhadap tempat-tempat rawan penyebaran Covid-19, seperti pasar, perkampungan, dan tempat transportasi.

Tolong evaluasi kebijakan jam malam. Corona ga keluar malam hari. Edukasi tu 3 tempat : pasar, perkampungan, tempat transportasi. Fokus edukasi , pake relawan kader kesehatan. Mirip zaman edukasi keluarga berencana,” tulis dr. Tirta dalam akun Twitternya, yang diunggah pada 27 Januari 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com

Baca Juga: Singgung Makna Pam Swakarsa yang Kembali Digagas Kapolri, Lukman Hakim: Mengapa Tak Gunakan Istilah Lain?

Selain itu, dr. Tirta juga turut menautkan video dirinya dalam unggahan Twitter tersebut.

Dalam video itu, dr. Tirta menyampaikan, diberlakukannya jam malam, justru berdampak pada warga di pedesaan yang menganggap virus corona hanya keluar di malam hari saja. Sehingga menurutnya, menjadi sulit untuk mengedukasi tentang penerapan pembatasan sosial.

“Apa akibat penerapan jam malam? Akibatnya adalah banyak warga di desa-desa itu anggap corona keluar malam doang. Edukasinya kan jadi susah,” tutur dr. Tirta.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Januari 2021, Ajak Al Bertemu, Apa yang Ingin Andin Sampaikan ke Al?

Dr. Tirta mengatakan, dirinya memahami bahwa diterapkannya aturan jam malam, guna menyasar tempat hiburan malam agar tidak ada orang yang melakukan kerumunan di tempat tersebut.

Akan tetapi, menurutnya hal itu tidak efektif. Dia menyarankan, agar lebih baik memanggil pemilik atau owner dari tempat hiburan malam tersebut, jika memang tujuan diberlakukannya jam malam adalah untuk menyasar tempat-tempat hiburan malam.

Dr. Tirta menilai, pemberlakukan jam malam ini nyatanya tidak hanya turut menyasar tempat hiburan malam saja. Akan tetapi, juga turut berdampak pada usaha lain, seperti angkringan atau rumah makan.

Baca Juga: 3 Hari Lagi Penyaluran BLT Lansia dan Penyandang Disabilitas Tahap 1 Berakhir, Simak Cara Dapatkanya Berikut

“Nah yang jadi masalah adalah kalau jam malam diterapkan, banyak orang yang kaya angkringan, restoran, itu kedampak,” kata dr. Tirta.

Menurut dr. Tirta, kerumunan justru lebih banyak terjadi di tempat-tempat yang aktif di siang hari, seperti pasar, perumahan, hingga sarana transportasi.

“Faktanya kerumunan lebih terjadi di pasar, lebih terjadi di perumahan, pos ronda, terminal, bandara. Harusnya pemerintah lebih mengedepankan edukasi dan pengetatan di transportasi, tempat publik, pasar, dan perumahan,” ujar dr. Tirta.

Baca Juga: Samakan Ambroncius Nababan dengan Abu Janda, Roy Suryo Tegas: Luar Biasa Penistaannya!

Hal itu yang menjadi landasan dari dr. Tirta, agar lebih baik dilakukan edukasi terhadap tempat-tempat rawan penyebaran Covid-19, dibanding harus memberlakukan aturan jam malam.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler