PR DEPOK - Dinar Candy mengungkapkan bahwa sang ayah mendadak tidak bisa berjalan usai mendengar kasus dugaan pornografi yang menjerat dirinya.
Diakui Dinar Candy, sang ayah terkejut dan lemas ketika mendengar dirinya terjerat kasus dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Jatuh sakit, dia nggak bisa jalan gara-gara dengar berita ini. Kayak lemas gituloh, bukan lumpuh, kayak lemas aja shock. Karena dia habis sakit kan dua minggu, terus dia kayak lagi baru mendingan, terus tiba-tiba dengar berita ini dari tetangga, ya dari teman-temannya, tiba-tiba langsung jatuh sakit," ujar Dinar Candy, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube ESGE Entertainment.
Selebgram sekaligus DJ itu mengaku belum mengetahui kondisi terbaru dari sang ayah yang terpisah jauh darinya.
Oleh karena itu, Dinar Candy sebenarnya ingin membawa ayahnya ke Jakarta agar bisa ditangani dengan lebih optimal.
"Belum tahu nih, kan bapak tuh udah tua, makanya pengennya aku bawa ke Jakarta biar penanganannya itu lebih optimal. (Bapak) di rumah, di Cianjur," katanya menambahkan.
Wanita berusia 28 tahun itu mengatakan bahwa sang ayah telah mendapatkan penanganan di rumah sakit selama tiga hari.
Namun, karena rumah sakit mulai penuh, ayah Dinar Candy terpaksa harus dirawat di rumah.
Hal inilah yang lantas membuat Dinar Candy semakin ingin membawa ayahnya ke Jakarta.
Baca Juga: Cara Dapat Bansos Beras 10 Kg dengan Daftar KPM DTKS Kemensos 2021
Hanya saja, ia mengaku harus mencari uang lebih keras lagi untuk pengobatan sang ayah.
"Planning sih pengennya bawa dia ke Jakarta biar check up. Cuma kan berarti aku harus cari uangnya ekstra, karena kan uang aku sekarang ada beberapa kontrak yang batal," tuturnya.
Untuk diketahui, Dinar Candy telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pornografi setelah tampil dengan mengenakan bikini di pinggir jalan.
Baca Juga: Terkait Puluhan TKA yang Masuk RI, Ditjen Imigrasi Kemukakan Hal Ini
Aksi Dinar Candy ini kabarnya merupakan bentuk protes lantaran PPKM yang tak kunjung usai.
Wanita yang berprofesi sebagai seorang DJ itu terancam hukuman hingga 10 tahun penjara atau denda Rp5 miliar.***