PR DEPOK – Demi kepentingan bersama, perilaku tertentu harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk melaksanakan salat Idulfitri secara berjemaah dalam situasi pandemi Covid-19.
Beberapa tips berikut disampaikan oleh dokter Ichwan Zuanto.
"Bila seseorang dapat mengikuti salat Id (Idulfitri) berjamaah tanpa ada kekhawatiran mengenai kondisi kesehatan atau daya tahan tubuhnya sehingga dapat terkena virus Covid-19, maka dia boleh melakukannya dengan memperhatikan beberapa hal," kata dokter Ichwan Zuanto pada Minggu 9 Mei 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Pertama, ia menyarankan agar orang yang ingin salat Idulfitri berjemaah mengikuti tes usap cepat (rapid test) atau tes usap PCR.
"Gunanya meyakinkan diri sendiri bahwa kita bebas dari Covid-19," katanya.
Kedua, sebelum melaksanakan salat Idulfitri berjemaah, sebaiknya mencari tempat yang terbuka atau berada di luar ruangan seperti lapangan dengan jarak antar kurang lebih 1,5 meter hingga 2 meter.
Baca Juga: Intip Suasana Bulan Suci Ramadhan di Kota Oxford saat Pandemi Covid-19
Selain itu, jemaah harus pandai memilih tempat ibadah yang sudah menerapkan protokol kesehatan untuk menekan risiko penyebaran virus.
Pastikan pula tempat ibadah tersedia tempat cuci tangan khusus, diwajibkan untuk ukur suhu jemaah, serta kebijakan membatasi kapasitas maksimal orang di dalam ruangan hingga 50 persen.
"Bawa hand sanitizer atau rutin cuci tangan di tempat yang tersedia, sebaiknya wudhu langsung dari rumah masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Kritik Jokowi Soal Bipang Ambawang, Andi Arief: Ini Karakter, Berbuat Salah Tak Meminta Maaf
Selanjutnya, pilih tempat ibadah yang memiliki media pengumuman protokol kesehatan untuk seluruh jemaah, baik lewat spanduk, selebaran atau audio.
Ketiga, sebelum melaksanakan salat Idulfitri berjemaah, peralatan ibadah seperti sajadah, sarung atau mukena harus dibawa sendiri dari rumah.
Keempat, masker harus selalu dipakai selama melaksanakan salat Idulfitri berjemaah. Bila terpaksa dilepas untuk sementara, misalnya karena harus berwudu, individu harus tahu cara pakai dan lepas yang benar.
Kelima, Idulfitri di tengah Covid-19 harus dijalankan tanpa kontak fisik dengan orang lain. Disarankan agar jemaah tidak saling bersalaman setelah salat, seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
Ichwan juga menegaskan pentingnya menghindari sentuhan, baik bersalaman atau berpelukan dengan orang lain, atau benda-benda di sekeliling serta menghindari kerumunan orang.
Dokter umum yang mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia ini mengingatkan agar orang-orang diharapkan menakar sisi yang lebih besar antara manfaat dan mudarat, lalu memilih keputusan terbaik untuk kesehatan dan keamanannya.
"Apabila dikhawatirkan seseorang dapat terjangkit penyakit wabah ini, sebaiknya seseorang tersebut tidak mengikuti salat Id (Idulfitri) berjemaah," katanya.***