Simak! Kelebihan dan Kekurangan Saat Konsumsi Makanan Kaleng

5 Oktober 2021, 13:24 WIB
Ilustrasi - Pada artikel ini akan mengulas mengenai kelebihan dan kekurangan tentang makanan kaleng. /Pixabay/PublicDomainArchive.

PR DEPOK – Dewasa kini, banyak sekali berbagai jenis makanan yang dikemas dan disajikan dalam kaleng.

Makanan kaleng mudah ditemukan di mana-mana, seperti toko makanan, pasar, bahkan supermarket banyak menyediakan makanan jenis kaleng.

Tetapi, sebelum mengonsumsi makanan kaleng ada baiknya pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan makanan kaleng.

Baca Juga: Raffi Ahmad Sebut Ibunda Nagita Slavina Dulu Judes dan Menyebalkan: First Impression-nya Galak

Tak cuma saja, Anda juga lebih dahulu pahami kelebihan dan kekuarangan dari makanan kaleng tersebut.

Makanan kaleng bertujuan untuk mengawetkan makanan di dalamnya untuk jangka waktu yang lama.

Makanan kaleng awalnya digunakan pada akhir abad ke-18 sebagai makanan yang akan dikonsumsi untuk tentara dan pelaut yang sedang bertugas atau berperang.

Setiap produk makanan kaleng memiliki proses yang berbeda-beda dalam pengemasannya. Namun ada tiga hal umum yang merupakan langkah utama dalam proses pengemasan makanan kaleng.

Baca Juga: Keceplosan Sebut Natasha Wilona Cantik, Jourdy Pranata Tersipu Malu Ungkap Wilo Berbeda dari Wanita Lain

1. Pengolahan

Makanan yang dikemas dalam kaleng biasanya diolah dengan cara dicincang, dikupas, diiris, atau dimasak terlebih dahulu.

2. Penyegelan

Makanan yang telah melalui proses pengolahan, akan dimasukkan ke dalam kemasan kedap udara, yakni kaleng. Kemudian, kaleng tersebut akan disegel supaya makanan tersebut dipastikan sudah aman dari udara.

3. Pemanasan

Kaleng yang telah disegel, selanjutnya akan melalui proses pemanasan. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman dan bakteri dan mencegah dari pembusukan.

Baca Juga: Akui Senang 2 Tahun Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela: Sudah Tahu Apa yang Harus Dilakukan, tapi Tetap Belajar

Tiga langkah tersebut memungkinkan untuk menyimpan makanan kaleng dalam jangka waktu yang lama, sekitar satu hingga lima tahun.

Makanan kaleng seringkali dianggap tidak baik bagi sebagian orang. Makanan ini dianggap kurang bergizi, dibandingkan makanan segar atau beku.

Akan tetapi dari berbagai penelitian yang telah dilakukan di seluruh dunia bahwa hal tersebut tidak benar adanya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline, proses pengalengan faktanya dapat mempertahankan sebagian besar nutrisi pada makanan.

Baca Juga: Ahmad Dhani Kesulitan Nafkahi 6 Janda, Mulan Jameela: Dia Nggak Boleh Lepas Tangan dan Lepas Tanggung Jawab

Karbohidrat, protein, dan lemak tidak akan terpengaruh oleh proses pengalengan, juga sebagian besar mineral dan vitamin A, D, E, dan K tidak akan terpengaruh juga.

Makanan kaleng adalah cara yang tepat bila ingin menghemat pengeluaran, terlebih lagi bagi yang sedang diet. Ada banyak berbagai nutrisi yang dikemas dalam satu tempat saja.

Tetapi, makanan kaleng mungkin saja mengandung sedikit BPA, yang merupakan suatu bahan kimia yang sering digunakan dalam kemasan makanan.

Beberapa penelitian pada manusia menunjukkan, mengonsumsi BPA berlebihan akan menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung, diabetes tipe dua, dan disfungsi seksual pria.

Baca Juga: Buat Podcast di Studio Raffi Ahmad, Mama Rieta Ditagih Rp3,5 Juta

Selain itu, makanan kaleng mungkin juga mengandung bakteri mematikan. Meski jarang terjadi, makanan kaleng jika melalui proses tidak tepat akan menghasilkan Colostridium Botulinum.

Bakteri tersebut bisa menyebabkan penyakit serius apabila tidak ditangani secepat mungkin, salah satunya dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kemasan kaleng yang bocor, penyok, kembung, dan retak.

Lantas, bagaimana solusi terbaik jika ingin mengonsumsi makanan berkaleng?

Baca Juga: Tewaskan Ikan dan Burung, Pejabat AS Mulai Selidiki Insiden Tumpahan Minyak di California

Sangat penting untuk membaca label kemasan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Jika enggan konsumsi makanan dengan asupan garam yang tinggi, maka pilih opsi rendah natrium atau tanpa tambahan garam.

Untuk menghindari tambahan gula, bisa mengonsumsi buah yang dikemas dalam kaleng yang bercampur dengan air daripada mengonsumsi jus.

Makanan kaleng dapat menjadi pilihan terbaik ketika sedang tidak tersedia makanan segar, namun sangat penting untuk memahami berbagai aspek ketika ingin mengonsumsi makanan kaleng.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler