7 Kebiasaan Sehat yang Mengurangi Risiko Stroke, 4 di Antaranya Bisa Dimodifikasi

22 Juli 2022, 19:15 WIB
Ilustrasi. Berikut ini dipaparkan studi tentang tujuh kebiasaan sehat yang mengurangi risiko stroke, empat di antaranya bisa dimodifikasi. /Pixbay/yana_tik.

PR DEPOK – Berikut ini tujuh kebiasaan sehat yang hampir dapat mengurangi separuh risiko Anda menderita stroke.

Para peneliti di University of Texas di Houston baru-baru ini melakukan riset terkait kebiasaan sehat yang bisa mencegah sakit stroke.

Hasilnya, ada tujuh kebiasaan sehat, termasuk menjaga pola makan yang baik dan berolahraga secara teratur, dapat mengimbangi risiko genetik apapun bahkan stroke.

Baca Juga: Bansos PKH Jawa Tengah 2022 Kapan Cair? Simak Info Terbarunya hingga Cara Cek Nama Penerima di Link Ini

Dalam riset tersebut, para ahli melibatkan 11.500 orang dewasa paruh baya di AS selama hampir 30 tahun, dan mengamati bagaimana gaya hidup mereka mempengaruhi risiko stroke.

Adapun kebiasaan sehat itu dijuluki oleh American Heart Association, sebagai 'Life's Simple 7'.

Dari ketujuh kebiasaan sehat ini, hanya empat faktor yang dapat dimodifikasi.

Baca Juga: Viral Remaja Ditelantarkan dan Dirantai Orang Tua di Bekasi, Polisi Masih Selidiki Motif Kasusnya

Apa saja kebiasaan 'Life's Simple 7' yang bisa mengurangi risiko stroke?

1. Menjaga pola makan yang baik

2. Berolahraga secara teratur

3. Tidak merokok

Baca Juga: Putra Siregar Putuskan Tutup PS Glow, Ingin Akhir Perselisihan dengan MS Glow

4. Kehilangan berat

5. Menjaga tekanan darah normal

6. Mengontrol kolesterol

7. Menurunkan gula darah

Baca Juga: Cek Nama Penerima Bansos PKH 2022 Online Lewat HP di Link cekbansos.kemensos.go.id

Studi tersebut, dalam Journal of American Heart Association, melacak 11.568 orang dewasa berusia 45 hingga 64 tahun selama rata-rata 28 tahun.

Semua peserta diberi 'skor risiko poligenik stroke' berdasarkan tes darah yang mengidentifikasi mutasi yang terkait dengan peristiwa mematikan.

Hal ini dilakukan untuk menilai seberapa besar kemungkinan mereka menderita stroke selama hidup mereka, hanya berdasarkan DNA.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 38 Diprediksi Buka di Tanggal Ini, Simak Cara Daftarnya

Catatan medis juga diperiksa untuk melihat seberapa baik mereka mengikuti tujuh kebiasaan gaya hidup.

Kolesterol rendah dinilai berdasarkan apakah dan berapa banyak obat penurun lipid, seperti, statin yang mereka konsumsi.

Lalu tekanan darah juga diukur dengan obat, sementara gula darah dinilai berdasarkan apakah mereka dirawat karena diabetes.

Baca Juga: Catat, Ini Daftar SPBU di Wilayah Jakarta yang Buka Pendaftaran Offline untuk Pembelian Pertalite dan Biosolar

Status merokok dicatat, IMT menunjukkan berat badan, diet ditebak dengan makan buah dan sayur dan aktivitas fisik diukur dalam menit per minggu.

Peserta yang paling berisiko genetik dan kesehatan jantung terburuk memiliki risiko seumur hidup tertinggi menderita stroke, sekitar 25 persen.

Tetapi bagi mereka yang telah mempraktekkan Life's Simple 7, angkanya turun 30 hingga 43 persen.

Baca Juga: Amazon Akuisisi One Medical 3,49 Miliar Dolar AS, Ingin Perluas Layanan Perawatan Kesehatan

Mengikuti praktik juga menambahkan hingga hampir enam tahun lagi kehidupan bebas stroke.

Secara keseluruhan, kelompok yang paling sehat mengalami kasus stroke paling sedikit (6 persen), sementara yang paling banyak adalah mereka yang paling sedikit mengikuti kebiasaan (57 persen).

Menurut Profesor Myriam Fornage, ahli genetika di Texas University di Houston, studi ini berguna untuk modifikasi gaya hidup sehat.

Baca Juga: Cara Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 37

“Studi kami mengkonfirmasi memodifikasi faktor risiko gaya hidup, seperti mengendalikan tekanan darah, dapat mengimbangi risiko genetik stroke,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

“Kita dapat menggunakan informasi genetik untuk menentukan siapa yang berisiko lebih tinggi dan mendorong mereka untuk mengadopsi gaya hidup kardiovaskular yang sehat, seperti mengikuti AHA's Life's Simple 7, untuk menurunkan risiko stroke dan menjalani hidup yang lebih lama dan lebih sehat,” ujarnya menambahkan.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler