Kasus DBD Meningkat Menjelang Musim Penghujan, Waspadai Gejalanya

26 September 2022, 16:55 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. /Ilustrasi Pixabay/

PR DEPOK - Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan, kasus demam berdarah atau DBD mengalami peningkatan.

Berdasarkan laporan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), jumlah kumulatif terkonfirmasj DBD hingga minggu ke-36 tahun 2022 mencapai 87.501 kasus dan 816 kematian.

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein, kasus DBD di Tanah Air didominasi oleh penduduk berusia 14-44 tahun atau 38,96 persen dan 5-14 tahun atau 35,61 persen.

Baca Juga: Pendataan Tenaga Non ASN: Alur, Syarat, Dokumen, dan Link Pendaftaran

Kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi di antaranya Kota Bandung dengan 4.196 kasus, Kabupaten Bandung 2.777 kasus, Kota Bekasi 2.059 kasus, Kabupaten Sumedang 1.647 kasus, dan Kota Tasikmalaya 1.542 kasus.

Demi terhindar dari penyakit mematikan ini, Kemenkes mengimbau masyarakat mewaspadai gejala-gejala berikut:

- Suhu tubuh mendadak tinggi (38-40 derajat Celcius) selama 2-7 hari

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan di Jalan Serang-Tangerang, Dua Korban Tewas Terlindas Truk

- Lemah dan lesu

- Tampak bintik-bintik merah pada kulit yang bila direnggangkan tidak hilang

- Perdarahan di hidung atau mimisan

- Dalam kasus tertentu terjadi muntah darah atau berak darah

Baca Juga: Fokus Evaluasi dan Dampingi Uji Coba Kompor Listrik, PLN Ungkap Lebih Murah dari LPG 3 Kilogram

- Tes Torniquet menunjukkan hasil positif

- Muncuul perdarahan yang petekia, akimosis, atau purpura

- Nyeri ulu hati karena terjadi perdarahan di lumbung

- Jika kondisinya parah, penderita tampak gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat, perdarahan selaput lendir mukosa, dan alat cerna gastrointestinal

Baca Juga: 10 Contoh Kerja Online dari Rumah, Cocok untuk Ibu Rumah Tangga

- Hematemesis atau melena

- Kadar Trombositopenia ( =100.000 per mm3)

- Pembesaran plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan permeabilitas dinding pembuluh darah.***

Editor: Ahlaqul Karima

Sumber: Kementerian Kesehatan

Tags

Terkini

Terpopuler