5 Bahaya yang Disebabkan Konsumsi Gula Berlebih, Salah Satunya Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

10 Mei 2023, 15:18 WIB
Ilustrasi gula - Berikut ini merupakan 5 bahaya yang disebabkan oleh mengonsumsi gula secara berlebiha, termasuk risiko penyakit. /Pixabay.com/ Bru-nO.

PR DEPOK - Makanan dan minuman manis sudah menjadi bagian dalam konsumsi sehari-hari saat ini. Dari makanan pokok hingga camilan, gula sudah menjadi asupan kalori harian.

Menurut para ahli yang didasarkan pada penelitian, konsumsi gula tinggi merupakan penyebab utama obesitas dan berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.

Karenanya, dalam pedoman diet, kalori dari gula tambahan disarankan kurang dari 10 persen per hari.

Berikut adalah 11 alasan mengapa makan terlalu banyak gula tidak baik untuk kesehatan Anda, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Healthline.

Baca Juga: Kapan Dana PIP Kemdikbud 2023 Cair? Cek Nama Penerima Bantuan di Sini agar Dapat Bantuan hingga Rp1 Juta

1. Dapat Menyebabkan Berat Badan Bertambah

Tingkat obesitas meningkat di seluruh dunia, dan bukti menunjukkan bahwa tambahan gula, seringkali dari minuman yang dimaniskan dengan gula, merupakan penyumbang utama obesitas karena sarat dengan fruktosa yang bisa meningkatkan rasa lapar.

Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi terhadap leptin, hormon penting yang mengatur rasa lapar dan memberi tahu tubuh untuk berhenti makan.

Itulah sebabnya minuman manis tidak mengurangi rasa lapar Anda dan justru dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Selain itu, mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan peningkatan jumlah lemak visceral, yakni sejenis lemak perut bagian dalam yang terkait dengan kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung.

Baca Juga: Sudah Tanggal 10 KJP Plus Bulan Mei 2023 Belum Cair, Ternyata Ini Alasannya

2. Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Mengonsumsi banyak gula juga bisa menyebabkan penyakit jantung, penyebab kematian nomor satu di dunia.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas dan peradangan juga memiliki trigliserida tinggi, gula darah, dan tingkat tekanan darah yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Minuman yang dimaniskan dengan gula juga, jika banyak dikonsumsi, dikaitkan dengan aterosklerosis, yang merupakan penyakit yang ditandai dengan penumpukan lemak dan penyumbatan arteri.

Baca Juga: Hari Lupus Sedunia Diperingati Hari Ini, Mari Cari Tahu Apa Itu Penyakit Lupus dan Gejala yang Dialami

Sebuah studi pada lebih dari 25.877 orang dewasa menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung dan komplikasi koroner dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit gula tambahan.

Peningkatan asupan gula juga dapat meningkatkan risiko stroke, misalnya mengonsumsi lebih dari delapan porsi minuman manis per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke.

Selain itu, satu minuman manis sehari dapat mendekati batas harian yang direkomendasikan untuk tambahan gula.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Bakso Terenak dengan Rating Tinggi di Cianjur, Cek Lokasi dan Jam Bukanya di Sini

3. Terkait dengan Jerawat

Makanan yang mengandung karbohidrat olahan seperti makanan dan minuman manis, dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena jerawat.

Makanan dengan indeks glikemik lebih tinggi, seperti permen olahan, meningkatkan gula darah dalam tubuh lebih cepat daripada makanan dengan indeks glikemik lebih rendah.

Baca Juga: Tes Psikologi: Kamu Seorang Pemberani Bisa Dijelaskan dari Gambar yang Dilihat Pertama Kali

Makanan manis terbukti dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin, yang menyebabkan peningkatan sekresi androgen, produksi minyak, dan pembengkakan yang semuanya berperan dalam perkembangan jerawat.

Penelitian juga membuktikan bahwa diet rendah glisemik dikaitkan dengan penurunan risiko jerawat, sedangkan diet tinggi glisemik dikaitkan dengan risiko tinggi munculnya jerawat.

Sebuah penelitian populasi menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan yang mengonsumsi makanan tradisional non-olahan memiliki tingkat jerawat yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan daerah perkotaan di mana makanan olahan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Sinopsis Hello Ghost Dibintangi Indro Warkop dan Tora Sudiro, Remake Film Korea Genre Komedi

4. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Selama 30 tahun terakhir, prevalensi diabetes meningkat lebih dari dua kali lipat dan diproyeksikan akan terus meningkat. Dewasa ini diabetes juga merupakan penyebab utama kematian dan harapan hidup yang berkurang.

Meskipun tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi gula menyebabkan diabetes, ada hubungan yang kuat di antara keduanya.

Hal ini karena konsumsi gula dalam jumlah besar secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes yang disebabkan oleh penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh.

Baca Juga: Pertemuan Bilateral dengan Jokowi, PM Kamboja Minta Maaf atas Insiden Bendera Indonesia Terbalik di SEA Games

Obesitas sering disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan dan dianggap sebagai faktor risiko terkuat diabetes.

Konsumsi gula yang tinggi dalam waktu lama mampu mendorong resistensi terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah.

Resistensi insulin tersebut bisa membuatn kadar gula darah meningkat dan sangat meningkatkan risiko diabetes.

Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman manis termasuk minuman ringan dan jus buah 100 persen dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.

Baca Juga: 17 Twibbon Hari POM TNI ke-77 dengan Desain Penuh Semangat, Cocok Dibagikan ke Sosial Media pada 11 Mei 2023

5. Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker tertentu.

Hal iu disebabkan oleh pola makan yang kaya akan rasa manis dapat menyebabkan obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 2 Cair Mei 2023, Cek Penerima di Link Berikut

Gula yang dikonsumsi dalam jumlah tinggi juga mampu meningkatkan peradangan di tubuh dan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang keduanya meningkatkan risiko kanker.

Studi menemukan bahwa peningkatan risiko kanker naik dalam jenjang 60 hingga 95 persen diamati dengan asupan gula yang lebih tinggi.

Tinjauan yang sama menemukan bahwa dalam 8 dari 15 penelitian tentang makanan dan minuman manis, peningkatan risiko kanker sebesar 23 hingga 200 persen.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler