PR DEPOK - Berikut cara mengolah daging hewan kurban, apakah perlu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak atau tidak.
Ketahui tips agar daging hewan kurban tidak alot, mengurangi bau prengus, dan aman untuk dikonsumsi.
Tidak lama lagi, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Di Indonesia sendiri, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Baca Juga: Ketahui Keutamaan dan Niat Puasa Tarwiyah hingga Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah
Idul Adha atau yang dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Kurban identik dengan pemotongan hewan kurban.
Menjelang Idul Adha, Anda perlu mengetahui cara mengolah daging hewan kurban agar tidak alot, mengurangi bau prengus, dan aman untuk dikonsumsi.
Lantas, bagaimana cara mengolah daging hewan kurban agar aman dan enak untuk dikonsumsi? Apakah sebelum dimasak daging perlu dicuci atau tidak?
Baca Juga: Jangan Sering Minum Kopi, Ini 5 Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Kafein
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Chef Stefu Santoso mengingatkan sebaiknya daging hewan kurban dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak dan dikonsumsi.
“Kalau daging hewan kurban, saya sarankan untuk lebih baik dicuci terlebih dahulu. Yang tidak dicuci itu sebenarnya karena dagingnya sudah divakum. Karena itu sudah steril, sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak, jadi kalau dicuci malah menambah bakteri,” ungkapnya.
Kenyataannya, setelah daging hewan kurban tersebut dipotong dan dibagikan, daging diletakkan di atas terpal dan berada di luar ruangan dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Daftar Bansos yang Cair Akhir Bulan Juni 2023, Segera Cek Secara Online Nama Penerima di Sini
Cara Mencuci Daging Hewan Kurban
Chef Stefu Santoso juga memberikan tips untuk mencuci daging hewan kurban, yakni dengan mencucinya di bawah air mengalir seperti biasa, kemudian langsung dimasukkan ke dalam lemari es dengan suhu di bawah 5 derajat Celsius.
Adapun pengawetan daging ini dapat bertahan hingga 3 hari ke depan.
Tips Agar Daging Hewan Kurban Tidak Alot
Daging hewan kurban seringkali terasa alot saat dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena daging tidak melewati proses aging, biasanya daging akan segera dikonsumsi setelah didapatkan.
Baca Juga: Dalami Kasus Ponpes Al-Zaytun, MUI Temukan Indikasi Penodaan dan Kesesatan Agama
Istilah aging atau pelayuan ini merupakan proses penyimpanan daging yang bertujuan untuk menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk, tidak a lot, dan rasa yang lebih kuat.
Proses aging biasanya dilakukan dengan menyimpan daging ke dalam plastik kedap udara dengan suhu antara 1 hingga 4 derajat Celcius selama 2-14 hari, bahkan bisa sampai satu bulan.
Proses ini akan menghasilkan daging dengan tekstur yang lebih lembut akibat enzim alami yang ada di jus daging memecah jaringan otot yang keras.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Penemuan Kerangka Bayi di Banyumas, Begini Pengakuannya
Tips Mengolah Daging Hewan Kurban Agar Tidak Bau Prengus
Khusus untuk daging kambing memang akan sulit, karena bau prengus berasal dari makanan yang dikonsumsinya.
Selain itu, usia juga mempengaruhi. Semakin tua kambing, maka baunya juga akan semakin kuat.
Meskipun pada umumnya daging hewan kurban dicuci sebelum dimasak. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk daging kambing.
Baca Juga: 240 Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Jalani Safari Wukuf pada Hari Ini
Jika daging kambing dicuci terlebih dahulu, hal tersebut dapat mempertajam bau prengus dan membuat daging berisiko semakin alot.
Jadi, sebaiknya khusus untuk daging kambing langsung dimasak atau direbus saja tanpa perlu dicuci terlebih dahulu.
Satu tips lagi, sebaiknya mulai rebus daging kambing dengan air bersuhu ruangan, bukan air mendidih.
Demikian cara mengolah daging hewan kurban agar tidak alot, mengurangi bau prengus, dan aman untuk dikonsumsi.***