5 Camilan Favorit Masyarakat Kuno hingga Raja Majapahit, Ada Dodol Khas Garut

PR DEPOK – Tidak dapat dipungkiri, hobi makan atau mukbang bukanlah fenomena baru yang hanya ada di zaman modern seperti sekarang.

Bahkan di era Kerajaan Majapahit, masyarakat dan raja-rajanya juga menunjukkan kegemaran mereka dalam hal makan.

Meskipun jenis makanannya tentu berbeda dengan zaman sekarang, namun kemiripan dalam makanan dan cemilan yang mereka nikmati masih ada hingga saat ini.

Bukti kecintaan masyarakat dan Raja Majapahit terhadap makanan dapat ditemukan dalam beberapa prasasti yang tersebar di berbagai daerah.

Baca Juga: 7 Sate Paling Lezat dan Enak di Pamekasan, Simak Referensinya

Prasasti-prasasti era Kerajaan Majapahit ini menyimpan gambaran hidangan makanan yang erat kaitannya dengan penyelenggaraan Sima, sebuah upacara penetapan tanah kerajaan.

Dalam upacara Sima, makanan-makanan yang disajikan di pesta akan dipahatkan di prasasti sebagai bentuk pengabadian.

Berikut ini adalah rekomendasi 5 camilan kesukaan para raja dan rakyat Majapahit yang masih eksis hingga kini dan masih disukai oleh masyarakat Indonesia:

1. Kerupuk Rambak

Baca Juga: 10 Wisata Kuliner Kota Bogor: Menemukan Kelezatan Kuliner Legendaris yang Khas

Kerupuk rambak sudah dikenal sejak abad ke-9 M, dan orang Jawa Kuno ternyata telah menikmati kerupuk, seperti yang diabadikan dalam Kakawin Ramayana.

2. Rujak

Rujak telah diperkenalkan sebagai camilan atau amikan masyarakat Majapahit dalam Prasasti Paradah pada tahun 934 M.

3. Dodol

Makanan khas Garut ini awalnya bernama Dwadwal, dan menjadi makanan kesukaan masyarakat Majapahit, tercatat dalam Kakawin Ramayana.

Baca Juga: Kontroversi di Indonesia soal Penunjukan Personel Militer Aktif ke Jabatan Sipil saat Selidik Suap Basarnas

4. Wajik

Cemilan dari ketan dan gula ini merupakan jajanan khas Majapahit, yang telah terdokumentasi dalam Kakawin Nawaruci pada tahun 1533 M.

5. Brem

Bukan hanya makanan khas Mojokerto, seperti Onde-Onde, Brem dari Madiun juga menjadi pilihan, terlihat dalam lotar Calon Arang pada tahun 1540 M.

Selain kelima cemilan di atas, orang Majapahit juga menyukai jadah sebagai camilan. Olahan ketan yang dihaluskan dan disajikan dengan kelapa, bentuknya seperti lempengan.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Tinggal Pada Bau Mulut dengan Mengikuti 5 Tips Cepat dan Mudah Ini

Semua makanan ini masih dihargai dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini, menjadi bukti akan kekayaan warisan kuliner dari zaman Kerajaan Majapahit yang tetap lestari.***