Kenali Anosmia, Gejala Khas yang Sering Diabaikan di Awal Saat Terinfeksi Covid-19

28 Oktober 2020, 17:13 WIB
Ilustrasi mencium aroma. /Pixabay./

PR DEPOK – Pandemi Covid-19 telah menjangkiti banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, mungkin masih banyak masyarakat yang abai terhadap Covid-19, begitupun dengan gejala-gejalanya.

Orang yang terinfeksi Covid-19 bisa merasakan beberapa gejala, ada juga yang tidak merasakan gejalanya.

Biasanya orang yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami gejala umum seperti penyakit pernapasan lainnya, seperti pilek sakit tenggorokan, batuk, dan demam.

Baca Juga: Hanya Butuh Jempol, Warga Depok Bisa Belanja Lewat 5 Pasar Rakyat Online Ini, Cek Situsnya di Sini!

Namun ternyata ada gejala khas yang dirasakan seseorang saat terinfeksi Covid-19, yakni Anosmia.

Anosmia merupakan suatu fenomena hilangnya penciuman atau indera perasa yang menjadi salah satu gejala khas yang dialami pasien dengan Covid-19.

Apa itu Anosmia?

Menurut data yang dihimpun Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Instagram @pandemictalks, Anosmia terjadi karena adanya gangguan pada sel saraf penciuman.

 Baca Juga: Tak Akan Hentikan Pengesahan UU Cipta Kerja, Agung Laksono Sebut Pemerintah Terbuka untuk Berdialog

Biasanya hal ini juga sering terjadi saat seseorang sedang mengalami pilek, memiliki penyakit sinus, atau penyakit atap rongga hidung karena infeksi, tumor, cedera kepala, dan semacamnya.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami Anosmia atau tidak, bisa dengan mencium aroma yang sering kita cium setiap hari, seperti parfum, aroma masakan, aroma kopi, dan yang lainnya. Jika ada penurunan atau hilangnya aroma dari apa yang biasa seseorang cium tersebut, maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami Anosmia.

Selain Anosmia, juga terdapat Hiposmia, dan Ageusia. Hiposmia adalah menurunnya kinerja indera penciuman. Sedangkan Ageusia adalah hilangnya kemampuan indera pengecap atau perasa.

Untuk lebih memahaminya, simak contoh kasus berikut:

 Baca Juga: Agar tak Jadi Polemik, Gerindra Sarankan Joko Widodo Beli Sepeda Lipat Pemberian Daniel Mananta

1. Anosmia: “Masakan soto Ibu kok tidak ada baunya sama sekali ya.”

2. Hiposmia: “Bau soto Ibu biasanya harum dan enak. Tapi sekarang kok aromanya tidak seharum biasanya ya, padahal bumbunya sama aja.”

3. Ageusia: “Rasa soto Ibu yang biasanya gurih dan nikmat, sekarang kok hambar ya, padahal resep sotonya sama lho.”

Anosmia, Hiposmia, dan Ageusia merupakan salah satu gejala Covid-19 yang banyak ditemukan. CDC dan WHO memasukan Anosmia, Hiposmia, dan Ageusia sebagai salah satu gejala Covid-19.

 Baca Juga: Emmanuel Macron Benarkan Tampilan Kartun Nabi, Pemimpin Chechnya: Teroris Terinspirasi oleh Anda

Anosmia Menurut Ahli

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh University College London ditemukan bahwa sekitar 77,6 persen dari 567 pasien yang positif Covid-19, mempunyai gejala hilangnya untuk mencium bau atau aroma.

Pada penelitian lain yang dilakukan American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS) ditemukan sekitar 73 persen dari 237 pasien Covid-19, mempunyai gejala hilangnya kemampuan untuk mencium bau atau aroma.

Anosmia ini penting untuk dipahami sebagai gejala Covid-19. Sebab tidak semua orang tahu dan paham bahwa Anosmia adalah gejala Covid-19 yang paling khas. Gejala ini seringkali tidak mengganggu aktivitas hidup seseorang dan relatif tidak dianggap keluhan yang berat sehingga orang cenderung mengabaikannya.

 Baca Juga: Temukan Endapan Metana Besar di Arktik Mulai Terlepas, Ilmuwan Cemas Bisa Percepat Pemanasan Global

Padahal, keluhan gejala awal seseorang terinfeksi Covid-19, bisa hanya mengalami Anosmia saja, tanpa ada gejala demam dan batuk.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler