Bolehkah Pasien Covid-19 Ikut Berpuasa di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasan Pakar Berikut

- 15 April 2021, 17:35 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/

PR DEPOK – Selama bulan Ramadhan, seluruh umat muslim akan berpuasa untuk menunaikan kewajibannya, tetapi bagaimana dengan pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala (OTG)?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Junior Doctor Network (JDN), Vito A. Damay menjelaskan bahwa pasien Covid-19 bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG) tidak dilarang ikut berpuasa di bulan Ramadhan, akan tetapi hasus dipastikan jika kondisinya memungkinan.

"Setahu saya kalau pasien Covid-19 masih memungkinkan untuk berpuasa tidak dilarang berpuasa apalagi kalau tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan," ujarnya pada Kamis 15 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris: Everton vs Tottenham Hotspur, Pertarungan Menuju Empat Besar

Dalam kesempatan yang sama, pakar gizi klinik dari Universitas Indonesia (UI), Putri Sakti turut memberikan pendapatnya terkait isu serupa.

Ia menyarankan agar pasien Covid-19 sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter untuk memastikan kondisinya memungkinkan ikut berpuasa atau tidak.

Menurutnya pasien Covid-10 terutama yang berada dalam masa pemulihan cenderung tidak bisa menyeimbangkan antara asupan makanan dan kebutuhan, sehingga dapat memperburuk kondisi bila ikut berpuasa.

Baca Juga: Cek Fakta: Raja Salman dari Arab Saudi Jemput Paksa Habib Rizieq di Tahanan, Simak Faktanya

"Orang sedang sakit butuh recovery, metabolismenya lebih tinggi sedangkan mereka ini konsumsi makanannya tidak bisa bagus apalagi yang (kondisi sakit Covid-19 berat), jadi dari segi asupan dan kebutuhan nggak balance malah bisa memperburuk kondisi mereka. Di Islam diperbolehkan kalau kondisi tidak memungkinkan berpuasa diganti di hari lain ketika kondisinya sudah membaik. Konsultasikan dulu dengan dokter," kata Putri.

Dengan demikian, bila sudah mendapatkan kepastian setelah berkonsultasi dengan dokter dan kondisi tidak memungkinkan, maka pasien Covid-19 bisa mengganti puasa di bulan lain saat sudah pulih.

Sebaliknya, Putri malah menyarankan agar pasien Covid-19 selama masa pemulihan agar selalu mencukupi kebutuhan makanan mereka.

Baca Juga: AS-Rusia Memanas Akibat Dugaan Pelanggaran Keamanan Siber, Titik Terendah Hubungan Keduanya PascaPerang Dingin

Asupan makanan yang dimaksud antara lain mengandung protein nabati dan hewani rendah lemak, serta memvariasikan hidangan sayur dan buah agar bisa mendapatkan vitamin, mineral, dan antioksidan.

Pasien Covid-19 juga disarankan mengonsumsi beberapa jenis suplemen yang dianjurkan bila asupan makanan kurang membantu dalam pemulihan.

"Kalau merasa asupan tidak bisa optimal boleh dipertimbangkan suplemen, tetapi tidak boleh single dosis kecuali vitamin D (orang Indonesia 90 persen ada gangguan genetik jadi boleh misalkan ditambah vitamin D 1000 unit). Sementara vitamin lain tidak perlu single dosis kecuali dokter menyarankan," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x