2. Mendefinisikan Kembali Optimisme
Kimberly Hershenson, seorang pekerja sosial klinis berlisensi, memperingatkan terhadap kecenderungan mengaitkan optimisme dengan kebahagiaan.
Jangan beranggapan bahwa untuk bersikap optimis Anda harus menyangkal sepenuhnya tantangan-tantangan kehidupan.
Meskipun kebahagiaan dapat menghasilkan optimisme dan membuatnya lebih mudah untuk memiliki pAndangan optimis, keduanya sama sekali berbeda.
Memiliki sudut pAndang yang optimis tidak berarti Anda selalu bersukacita dengan limpah atau bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik dalam kehidupan Anda.
Sebaliknya, itu adalah kepercayaan pada hasil positif, bahkan dalam menghadapi cobaan dan kesengsaraan.
3. Fokus pada Apa yang Bisa Anda Kendalikan
Fokus pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan sekarang. Misalnya, jika Anda tidak mendapatkan promosi besar yang Anda inginkan jangan memikirkan yang negatif. Nol pada apa yang dapat Anda lakukan sekarang untuk mencapai tujuan Anda.
4. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri