Baca Juga: Perampok Berhasil Bawa Kabur Uang Rp50 Juta dan 3 Unit Laptop dari SMK di Bogor
"Biasanya sih nggak mudah juga buat mereka mau dan bisa terbuka ya," tutur Mega dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Begitu pula yang dikatakan psikolog di bidang yang sama dari Yayasan Pulih yakni Nirmala Ika.
Ia menyebut gangguan kesehatan mental bukan sesuatu yang memalukan untuk diceritakan kepada orang lain, terlebih bila keputusan tersebut bisa membantu orang terdekat memahami kondisi penderita.
"Banyak klien-klien saya akhirnya bisa membantu teman-temannya untuk menyadari mereka memiliki masalah emosional dan mulai mencari bantuan sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik"
"Alasan lainnya dia mau menunjukkan bahwa struggle is real jadi walaupun pernah depresi, mereka bisa kembali punya kehidupan normal. Apalagi kalau masa-masa gelapnya sudah lewat," tuturnya.***