PR DEPOK – Berbagai macam diet bisa menjadi alternatif metode penurunan berat badan, salah satuny diet keto.
Diet keto saat ini tengah digandrungi oleh para kaum hawa, karena dinilai efektif dalam menurunkan berat badan.
Selain itu, diet keto juga dinilai dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.
Meski begitu, ternyata tak semua orang melakukan diet keto dengan metode yang benar.
Pasalnya, sebagian orang justru tak kunjung mengalami penurunan berat badan kendati sudah menjalani diet keto dalam waktu yang cukup lama.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Insider, berikut adalah penyebab berat badan tak kunjung turun setelah menjalani diet keto:
1. Belum mencapai ketosis
Diet keto bertujuan untuk membuat tubuh mengalami proses yang dinamakan ketosis.
Sebagai informasi, ketosis adalah kondisi tubuh melakukan perubahaan terhadap metabolisme, dari membakar karbohidrat menjadi membakar lemak.
Baca Juga: BMKG Singgung Analisa Pakar Sosial Media: Pemberian Peringatan Dini Tidak Menarik Bagi Masyarakat
Oleh karena itu, proses ketosis dapat dicapai jika berhasil mengurangi asupan karbohidrat dalam tubuh selama dua hingga tujuh hari.
2. Terlalu stres
Penelitian menunjukkan bahwa stres memiliki hubungan yang erat dengan obesitas, karena dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan binge-eating, atau makan makanan secara berlebihan, yang tentunya tak baik jika seseorang sedang menjalani diet keto.
3. Kekurangan kalori
Membatasi kalori secara berlebihan ternyata tidak baik untuk tubuh. Pasalnya, orang dewasa membutuhkan sekitar 1.200 kalori dalam satu hari.
Baca Juga: Kemenpan RB Sebut Informasi mengenai Pengumuman dan Pendaftaran CPNS 2021 Menunggu Persiapan Selesai
Sistem metabolisme tubuh akan menjadi lambat jika asupan makanan ke dalam tubuh kurang, sehingga mencegah terjadinya penurunan berat badan.
4. Makan makanan berkalori tinggi
Tak seperti diet pada umumnya, diet keto fokus pada pembakaran kalori yang lebih banyak ketimbang konsumsinya.
Asupan kalori harus dibatasi, namun tetap dalam ambang defisit kalori yang aman.
Salah satunya, dengan memperbanyak konsumsi sayuran kaya serat dan rendah karbohidrat seperti brokoli, dan asparagus.
5. Kondisi medis
Kondisi medis tertentu dapat mempersulit penurunan berat badan, di antaranya sindrom ovarium polikistik (PCOS), diabetes, sindrom cushing, dan hipotiroidisme.
6. Kurang berolahraga
Aktivitas fisik seperti berolahraga sangat penting karena dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat.
The Department of Health and Human Services merekomendasikan orang dewasa untuk setidaknya melakukan aktivitas fisik selama 150 hingga 300 menit dalam satu minggu.
Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres, mengontrol nafsu makan, dan menurunkan berat badan.***