PR DEPOK - Meski diketahui kurang menyehatkan, nyatanya makanan cepat saji masih diminati penggemarnya karena menawarkan rasa yang lezat.
Berdasarkan data yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention (CDC), makanan cepat saji masih digemari 40 persen warga Amerika Serikat.
Namun angka tersebut beriringan dengan meningkatnya kasus obesitas di Amerika Serikat.
Baca Juga: Bingung Mengurus Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Bermasalah? Begini Cara Mengatasinya
Tak hanya obesitas, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji juga erat kaitannya dengan sejumlah penyakit yang bisa menyebabkan kematian seperti berikut.
Kanker
Gula tambahan dan daging olahan menjadi bahan unggulan yang hampir ada di semua jenis makanan cepat saji.
Buruknya, kedua bahan tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga: Manchester United Tawarkan Gaji Tertinggi dan Kontrak Baru Demi Mempertahankan Paul Pogba
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Eat This, berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2018, 10 persen meningkatnya kebiasaan mengonsumsi makanan olahan cepat saji berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker hingga 12 persen.
Hipertensi
Tinggi lemak, kalori, dan sodium yang biasa ada pada makanan cepat saji ternyata memberikan dampak buruk terhadap tekanan darah.
Bila dikonsumsi terlalu banyak, tiga kandungan tersebut mampu memicu hipertensi yang berujung pada meningkatnya risiko strok.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, konsumsi makanan cepat saji dengan kandungan lemak yang tinggi bahkan bisa menyebabkan naiknya tekanan darah 1,25 hingga 1,5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi makanan rendah lemak.
Diabetes tipe 2
Tak hanya berhenti sampai obesitas, studi menunjukkan bahwa risiko mengalami resistensi insulin bisa meningkat 2 kali lipat saat mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari 2 kali seminggu.
Penyakit jantung
Olahan yang tinggi lemak jenuh seperti makanan cepat saji erat kaitannya dengan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Prediksi dan Link Live Streaming PSG vs Brest di Liga Prancis: Akankah Jadi Laga Debut Lionel Messi?
Asupan lemak jenuh yang diperbolehkan hanya 13 gram per hari.
Padahal dalam satu porsi burger dan kentang goreng yang menjadi menu utama makanan cepat saji mengandung 14 gram lemak jenuh.***