PR DEPOK - Selain tersedia dengan mudah, makan cepat saji juga menawarkan rasa yang bervariasi dan tentunya enak di lidah.
Dengan kelezatan dan penyajiannya yang cepat, makanan cepat saji hingga kini mampu bertahan karena diminati banyak orang.
Beberapa waktu lalu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 40 persen warga Amerika Serikat gemar mengonsumsi makanan cepat saji yang bahkan masuk dalam menu harian mereka.
Baca Juga: Support System dan Me Time Jadi Cara Terbaik untuk Cegah Jenuh dan Redakan Stres
Namun ternyata, besarnya angka tersebut sejalan dengan meningkatnya kasus obesitas di negara tersebut.
Tak hanya obesitas jadi dampak buruk saat rutin mengonsumsi makanan cepat saji, beberapa penyakit kronis penyebab kematian pun bisa menyerang kelompok yang sangat gemar mengonsumsi makanan tersebut.
Berikut beberapa jenis penyakit yang dapat ditimbulkan karena kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji.
Hipertensi
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji ternyata bisa menyebabkan penyakit hipertensi.
Tingginya lemak, kalori, serta sodium akan memicu kondisi yang buruk pada tekanan darah.
Risiko terburu bahkan bisa memicu hipertensi yang meningkatkan risiko terserang penyakit strok.
Baca Juga: Status Kepesertaan Kartu Prakerja Gelombang 18 Bisa Dicabut Jika Peserta Tidak Lakukan Hal ini
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, konsumsi makanan cepat saji dengan kandungan lemak yang tinggi bisa menyebabkan naiknya tekanan darah hingga 1,5 lebih tinggi daripada kelompok yang mengonsumsi makanan rendah lemak.
Diabetes tipe 2
Sebuah studi menunjukkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Eat This, risiko mengalami resistensi insulin bisa meningkat 2 kali lipat usai mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari 2 kali seminggu.
Artinya, diabetes tipe 2 bisa menjadi penyakit yang sangat mungkin muncul akibat terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji.
Baca Juga: Tak Hanya Baik untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Jenis Teh Berikut Bermanfaat untuk Meredakan Stres
Kanker
Gula tambahan dan daging olahan sangat mudah ditemukan di berbagai menu makanan cepat saji.
Kedua bahan tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.
Studi mengungkapkan, meningkatnya kebiasaan mengonsumsi makanan olahan cepat saji erat kaitannya dengan risiko kanker yang meningkat hingga 12 persen.
Penyakit jantung
Selain obesitas, diabetes, hipertensi, dan kanker, ternyata terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji bisa menimbulkan risiko penyakit jantung. Kondisi yang satu ini erat dengan tingginya lemah jenuh yang terkandung dalam jenis makanan tersebut.
Baca Juga: Tak Hanya Baik untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Jenis Teh Berikut Bermanfaat untuk Meredakan Stres
Satu porsi burger dan kentang goreng yang sering menjadi menu utama makanan cepat saji mengandung 14 gram lemak jenuh.
Padahal, dalam satu hari, konsumsi lemak jenuh harian dibatasi hanya sekira 13 gram.***