Stres Pikirkan Pandemi, Tanda Sesak Bisa Jadi Psikosomatis Bukan Virus Corona

- 29 Maret 2020, 16:24 WIB
Ilustrasi orang yang tengah stres.
Ilustrasi orang yang tengah stres. //PIXABAY

Anggota Ikatan Psikologis Klinis dan Halodoc Emeldah yang digandeng oleh pemerintah pusat dalam mengembangkan telemedis untuk masyarakat, hadir di Graha BNPB untuk menyampaikan kondisi psikosomatis yang sering dialami orang-orang dengan tingkat stress yang tinggi.

Baca Juga: Jumlah Kasus Virus Corona Kian Bertambah, Jawa Barat Perpanjang Masa FWA Bagi ASN

“Ketika ada keluhan dari sisi fisik dan psikis ketika stress jadi suka psikosomatis. ‘Kok aku sesak nafas’, padahal itu karena cemas,” tutur Emeldah.

Namun, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk meredam psikosomatis antara lain dengan mangatur nafas sebagai relaksasi dan membiasakan prilaku tersebut secara rutin untuk mengurangi stress.

“Atur napas. Tarik napas untuk relaksasi karena itu bisa membuat kita jadi tenang. Kemudian cari aktivitas baru yang positif bersama keluarga,” ujar Emeldah.

Baca Juga: Dukung Pelayanan Tenaga Medis, Wishnutama Gandeng Hotel dan Taksi

Selain itu, hindari pikiran yang bisa menyebabkan stress dan lakukan meditasi atau hobi yang sering dilakukan sebelumnya.

Mencoba hal baru pun atau berkumpul bersama keluarga bisa mengurangi stress.

Aktivitas seperti menjalani hobi atau melakukan hal baru secara tidak langsung dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga selama menjalani work from home dan belajar di rumah bagi anak-anak. ***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x