Data menunjukkan terkait fenomena FOMO ini paling luas di seluruh komunitas milenial.
FOMO sendiri disebabkan oleh perasaan cemas seputar gagasan bahwa pengalaman menarik atau peluang penting dilewatkan atau diambil.
Baca Juga: Selamat, Jessica Iskandar Telah Melahirkan Anak Pertamanya dengan Vincent Verhaag
FOMO dihasilkan oleh amigdala, bagian otak yang mendeteksi apakah ada sesuatu yang mengancam kelangsungan hidup atau tidak.
Bagian otak ini merasakan kesan ditinggalkan sebagai ancaman, menciptakan stres dan kecemasan.
Seseorang akan lebih mungkin mengalami FOMO jika sudah sangat peka terhadap ancaman lingkungan.
Ini termasuk orang-orang yang berjuang dengan kecemasan sosial, perilaku obsesif atau kompulsif.
Termasuk gangguan obsesif-kompulsif yang didiagnosis atau memiliki bentuk trauma emosional di masa lalu mereka.
Adanya smartphone dan media sosial kini telah meningkatkan terjadinya FOMO, dengan menciptakan situasi di mana pengguna terus-menerus membandingkan hidup mereka dengan pengalaman ideal yang mereka lihat di postingan online.