Paparan Cahaya Saat Tidur Tingkatkan Risiko Tekanan Darah, Diabetes, dan Obesitas pada Orang Dewasa

- 24 Juni 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. /freepik/jcomp/

PR DEPOK - Menurut sebuah penelitian, cahaya redup dapat mengganggu tidur, meningkatkan tekanan darah, diabetes, dan obesitas pada orang dewasa.

Adapun temuan dalam penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal SLEEP.

Dalam sebuah studi baru di Northwestern Medicine, sampel pria dan wanita yang lebih tua berusia 63 hingga 84 tahun yang terpapar cahaya saat tidur di malam hari secara signifikan lebih mungkin mengalami masalah kesehatan.

Baca Juga: Hentikan 5 Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Gangguan Penglihatan

Masalah kesehatan tersebut termasuk obesitas, memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak terpapar cahaya.

Paparan cahaya diukur dengan perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan dan dilacak selama tujuh hari sebagaiman dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Hindustan Times.

Hal ini merupakan sebuah studi dunia nyata, bukan eksperimental yang menunjukkan prevalensi paparan cahaya apa pun di malam hari.

Baca Juga: Alami Demotivasi Kerja? Coba Lakukan 4 Tips Berikut Ini, Salah Satunya Jaga Keseimbangan

Cahaya inilah yang menyebabkan obesitas yang lebih tinggi, tekanan darah tinggi atau hipertensi dan diabetes di antara orang dewasa yang lebih tua.

Cahaya tersebut, temasuk dari smartphone seseorang, membiarkan TV menyala semalaman atau polusi cahaya di kota besar.

"Kita hidup di antara sejumlah besar sumber cahaya buatan yang tersedia 24 jam sehari," kata penulis koresponden studi Dr Minjee Kim.

Peneliti studi terkejut karena menemukan bahwa kurang dari setengah 552 peserta studi secara konsisten memiliki periode kegelapan total selama lima jam per hari.

Baca Juga: Ada Apa di Tanggal 24 Juni 2022? Ternyata Fenomena Planet Sejajar Akan Terjadi di Langit, Ini Penjelasannya

Peserta lainnya terpapar cahaya bahkan selama periode lima jam tergelap mereka dalam sehari yang biasanya di tengah tidur mereka di malam hari.

Dengan alasan studi cross-sectional, peneliti tidak tahu hal ini termasuk obesitas, diabetes, atau hipertensi yang menyebabkan orang tidur dengan lampu menyala, atau cahaya lampu yang berkontribusi pada kondisi ini.

Oleh sebab itu, para peneliti memberikan tips untuk menggunakan cahaya kuning, merah, atau oranye karena kurang merangsang otak.

Baca Juga: Apa Itu Clickworker? Simak Cara Daftar dan Registrasi Online Lewat Link www.clickworker.com

Jangan gunakan cahaya putih atau biru dan jauhkan cahaya tersebut dari orang yang sedang tidur.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah