PR DEPOK - Saat melakukan pengisian bensin di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), pasti tidak asing dengan berbagai larangannya.
Salah satu larangannya, jangan memainkan handphone atau HP, karena memang memiliki dampak yang bahaya bagi pengemudi atau petugas SPBU.
Bahkan, banyak video rekaman CCTV yang beredar di mana ledakan terjadi dari mobil ataupun motor dan diduga karena pengguna kendaraan sedang memainkan handphone-nya.
Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) telah mengumumkan aplikasi MyPertamina sebagai syarat baru untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
Baca Juga: Terdampak Pergantian Nama Jalan di Jakarta, 5.637 Warga Harus Urus Perubahan Data Administrasi
Dari pendaftaran hingga pembayaran seluruhnya dilakukan lewat aplikasi atau laman https://subsiditepat.mypertamina.id/, yang dua-duanya pasti membutuhkan handphone yang aktif.
Lantas seberapa berbahayakah penggunaan ponsel di SPBU? Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), berikut penjelasannya.
Menurut LIPI, isu-isu mengenai ancaman timbulnya ledakan akibat penggunaan handphone maupun ancaman keselamatan lainnya ternyata tidak seluruhnya benar. Ia punya alasan lain terkait dengan hal tersebut.
Harry Arjadi, Peneliti utama Electromagnetic Design Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI di Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan: