Daging Kambing Bikin Asam Urat atau Kolesterol? Cek Yuk Info Lengkapnya!

- 16 Juni 2023, 20:04 WIB
Berikut penjelasan soal apakah daging kambing memicu terjadinya asam urat atau kolesterol, dilengkapi risikonya.*
Berikut penjelasan soal apakah daging kambing memicu terjadinya asam urat atau kolesterol, dilengkapi risikonya.* /Mapay Bandung/Pixabay Gate47 & Cnick

PR DEPOK - Asam urat adalah produk sampingan metabolisme purin dalam tubuh. Purin adalah zat yang terdapat secara alami dalam makanan tertentu dan juga diproduksi oleh tubuh. Ketika tubuh memecah purin, senyawa asam urat terbentuk dan akan larut dalam darah kemudian dieliminasi melalui ginjal.

 

Namun, dalam beberapa kasus, jumlah asam urat yang diproduksi dalam tubuh bisa melebihi kemampuan ginjal untuk mengeluarkannya, atau ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat secara efisien. Hal ini menyebabkan penumpukan asam urat dalam darah, yang dikenal sebagai hiperurisemia.

Ketika kadar asam urat dalam darah meningkat, kristal-kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di sendi dan jaringan tubuh lainnya.

Ini dapat menyebabkan peradangan, rasa nyeri, dan gejala penyakit asam urat yang umum, seperti nyeri sendi, pembengkakan, kemerahan, dan gangguan mobilitas.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Ini 4 Tips Jika Kamu Tidak Lolos SNBT 2023

Penyebab utama hiperurisemia adalah faktor genetik dan gaya hidup. Faktor risiko termasuk pola makan tinggi purin, konsumsi alkohol yang berlebihan, obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal. Beberapa kondisi medis, seperti gagal ginjal, juga dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Untuk mengelola asam urat, penting untuk mengadopsi pola makan sehat, menghindari makanan tinggi purin seperti daging organ, kerang, dan alkohol, serta menjaga berat badan yang sehat.

 

Apakah Daging Kambing Menyebabkan Asam Urat?

Asam urat adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat. Ini biasanya disebabkan oleh produksi berlebihan atau pengeluaran yang tidak memadai dari asam urat.

Baca Juga: Catat Lokasinya, Berikut 7 Tempat Rekomendasi Sate Enak di Bogor

Meskipun daging kambing mengandung purin, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, konsumsi daging kambing sendiri tidak secara langsung menyebabkan asam urat.

Penyebab utama asam urat adalah gangguan dalam pemrosesan asam urat oleh tubuh, terutama oleh ginjal. Ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam urat dengan efektif, kristal asam urat dapat terbentuk dalam persendian dan jaringan lainnya, menyebabkan peradangan dan gejala asam urat.

 

Namun, penting untuk memperhatikan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan purin, termasuk daging kambing, dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.

Oleh karena itu, individu yang menderita asam urat sering disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, termasuk daging kambing.

Baca Juga: Tak Perlu Bolak-Balik ATM! Simak Cara Cek Saldo KKS BPNT Mei-Juni 2023 Lewat HP

Apa Risikonya Jika Asam Urat Tinggi?

Jika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuhnya, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi. Dan berikut adalah beberapa risiko yang bisa timbul:

 

1. Gout

Kristal asam urat yang terbentuk dalam sendi dapat menyebabkan serangan nyeri akut dan peradangan yang dikenal sebagai serangan gout.

Gejala umum meliputi nyeri, bengkak, kemerahan, dan kekakuan pada sendi tertentu seperti ibu jari kaki, pergelangan tangan, atau lutut.

Baca Juga: Terfavorit, Inilah 7 Rekomendasi Soto di Bekasi Terenak dengan Harga Terjangkau

2. Batu Ginjal

Tingginya kadar asam urat dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Batu ginjal yang terbentuk dari kristal asam urat dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat mengeluarkan urine, serta masalah lain terkait ginjal.

 

3. Kerusakan Persendian

Kristal asam urat yang menumpuk dalam sendi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada persendian. Jika kondisi ini tidak diobati, kerusakan sendi dapat mempengaruhi mobilitas dan kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: Apakah PKH Tahap 2 2023 Sudah Cair Hari Ini? Segera Cek Saldo KKS dan Penerima Bansos di Sini

4. Penyakit Jantung dan Stroke

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kadar asam urat yang tinggi dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Namun, hubungan ini masih sedang diteliti lebih lanjut untuk memahami mekanismenya dengan lebih baik.

 

5. Hipertensi

Kadar asam urat yang tinggi juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Gokil! Raffi Ahmad dan KBRI Korsel Bakal Gelar Pertandingan Tenis dengan Bintang K-pop

Untuk mengurangi risiko-risiko ini, penting untuk menjaga kadar asam urat dalam rentang yang normal. Hal ini dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup seperti mengikuti pola makan sehat, dan menghindari makanan tinggi purin.

Beberapa Makanan yang Tinggi Kandungan Purin

 

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang tinggi kandungan purin:

1. Daging Merah
Baik Daging sapi, daging kambing, daging babi, dan daging lainnya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Soto Ayam Paling Lezat di Nganjuk Jawa Timur Buka Hari Ini, Cek Alamat dan Jam Buka

2. Hati dan Ginjal
Baik Hati sapi, ginjal sapi, dan organ dalam lainnya.

3. Makanan Laut
Sepert Ikan sarden, ikan teri, kerang, remis, udang, kepiting, dan lobster.

 

4. Daging Unggas
Ayam, bebek, dan kalkun.

Baca Juga: 29 Persen PRT Indonesia Alami Kerja Paksa di Malaysia, ILO: Ini Tidak Bisa Dibiarkan

5. Makanan Olahan
Sosis, daging asap, kaldu, dan produk daging olahan lainnya.

6. Makanan yang kaya ragi
Roti dan produk roti, terutama yang menggunakan ragi dalam proses pembuatannya.

 

7. Minuman Beralkohol
Bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya, karena alkohol dapat menghambat penghilangan asam urat dari tubuh.

Baca Juga: Cara Cek KJP Plus Juni 2023 Pakai NIK KTP Secara Online dengan login kjp.jakarta.go.id

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang akan bereaksi terhadap makanan yang tinggi kandungan purin dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek purin dalam makanan daripada yang lain.

Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait purin, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran khusus tentang diet yang tepat untuk Anda.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah