Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, dan penelitian terus mendukung gagasan bahwa hubungan sosial baik untuk otak.
Sebuah studi menemukan bahwa keterlibatan sosial yang bermakna dengan teman, anggota keluarga, dan bahkan orang asing dapat mengurangi hilangnya materi abu-abu (jaringan otak yang bertanggung jawab atas fungsi normal sehari-hari) dan penurunan kognitif yang terkait.
Jadi, jika Anda memiliki keterbatasan dalam hal fisik, para ahli menyarankan untuk memilih hobi yang menggabungkan pembelajaran dan interaksi sosial yang dapat menstimulasi pikiran seperti halnya bergabung dengan tim sepak bola.
Bagian terpenting adalah menemukan aktivitas yang benar-benar Anda sukai dan dapat Anda lakukan.
Memadukan beberapa kebiasaan yang ramah bagi otak dapat membuat perbedaan besar dalam seberapa baik otak Anda bekerja hari ini, esok, dan bertahun-tahun ke depan.***