Ikan harus menjadi hidangan terakhir yang tersisa, karena hal ini memiliki homofonik yang menguntungkan karena adanya surplus setiap tahun.
Hal ini dilakukan di bagian utara Sungai Yangtze, namun di daerah lain kepala dan ekor ikan tidak boleh dimakan sampai awal tahun, yang menunjukkan harapan bahwa tahun akan dimulai dan diakhiri dengan surplus.
Baca Juga: Apa Saja Tugas KPPS Sebelum Pencoblosan dan Saat Pemungutan Suara?
2. Pangsit Cina — Kekayaan
Dengan sejarah lebih dari 1.800 tahun, pangsit (饺子 Jiǎozi /jyaoww-dzrr/) adalah makanan keberuntungan klasik untuk Tahun Baru Imlek. Hidangan ini sangat populer di Tiongkok, khususnya Tiongkok Utara.
Legenda mengatakan bahwa semakin banyak pangsit yang dimakan saat perayaan Imlek, semakin banyak uang yang dapat dihasilkan di tahun baru.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Ketemu Jokowi, Ajukan Surat Pengunduran Diri?
3. Ayam Utuh — 'Keberuntungan' dan 'Keutuhan'
Ayam adalah homofon untuk ji (吉, yang berarti 'keberuntungan' dan 'kemakmuran'). Itu adalah satu hal yang menjadikannya hidangan selamat datang di makan malam reuni.
Ayam biasanya disajikan utuh beserta kepala dan kaki untuk melambangkan 'persatuan' dan 'keutuhan', sekaligus menandakan 'awal dan akhir yang baik' pada tahun yang akan datang.
Secara tradisional, seekor ayam utuh pertama kali dipersembahkan kepada leluhur dan dewa untuk mendapatkan berkah dan perlindungan.