PTSD Lebih Banyak Dialami Perempuan Dibandingkan Laki-laki, Apa Pemicunya?

- 4 Mei 2024, 21:00 WIB
Dalam penelitian ditemukan bahwa PTSD lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki, ini pemicunya.
Dalam penelitian ditemukan bahwa PTSD lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki, ini pemicunya. /Pexels/

Baca Juga: Menggoda Lidah! 5 Bakso Terkenal Lezat dan Nikmat di Banjarnegara Paling Istimewa

Mengenali Pemicu PTSD yang Bisa Memperparah Gejala

Pemicu PTSD adalah pengalaman sehari-hari yang menyebabkan orang mengingat kembali trauma sebelumnya. Orang, tempat, bau, dan suara yang mirip dengan apa yang dialami oleh para penyintas selama peristiwa traumatis merupakan pemicu yang umum, kata Dr. Ritchie.

Bau yang tidak sedap, seperti daging terbakar dan bahan bakar solar, dapat mengingatkan para veteran akan daging hangus dan truk militer, misalnya. Suara-suara yang memicu, termasuk helikopter, petasan, atau ledakan keras lainnya, mungkin merupakan pengingat akan terjadinya penembakan.

Seorang korban kekerasan seksual mungkin mengalami gejala PTSD ketika diingatkan akan keadaan penyerangan tersebut. Jika kejadian tersebut terjadi di asrama, misalnya, seseorang tidak boleh kembali ke kamar kecil. Parfum atau wewangian tertentu juga bisa menjadi pengingat akan adanya penyerangan, kata Dr. Ritchie, begitu pula aktivitas seksual suka sama suka.

Baca Juga: Demi Tingkatkan Nilai Produk UMKM Perempuan, Pemerintah Dorong Pendaftaran Kekayaan Intelektual

Manajemen Pemicu PTSD

Selalu mempersiapkan diri termasuk taktik terbaik untuk mengelola pemicu PTSD.
Semantara itu, salah satu cara profesional kesehatan mental menangani gejala PTSD adalah melalui terapi pemaparan, yang meminta penderitanya menghidupkan kembali peristiwa traumatis di lingkungan yang aman dan terkendali.

Manajemen pemicu PTSD ini dapat membantu mengendalikan rasa takut dan mempelajari cara mengatasinya. Tujuan manajemen Pemicu PTSD adalah agar orang-orang “belajar bahwa ingatan dan isyarat terkait trauma tidak berbahaya dan tidak perlu dihindari,” menurut American Psychological Association (APA).

Diketahui, orang dengan PTSD juga menemukan kesuksesan dengan terapi perilaku kognitif, pengobatan, dan praktik gaya hidup seperti yoga dan meditasi.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah