Pertolongan Tepat untuk Penderita Aritmia: Cara Menyelamatkan Penderita dalam Situasi Darurat

- 8 Juni 2024, 07:20 WIB
Ilustrasi penderita aritmia.
Ilustrasi penderita aritmia. /pixabay/@Pexels

PR DEPOK - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyoroti pentingnya respons cepat dalam penanganan gangguan irama jantung atau aritmia, khususnya pada kasus pingsan mendadak yang bisa mengancam nyawa.

Menurut Gabi, pingsan dapat menjadi gejala dari aritmia, terutama ketika tidak ada gejala awal yang jelas. Faktor risiko termasuk aktivitas fisik atau posisi terlentang, serta riwayat keluarga dengan masalah jantung atau kematian mendadak.

Gangguan irama jantung dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur, seperti detak yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan detak yang tidak teratur (skip a beat). Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat berujung fatal.

Bagi seseorang yang pingsan tiba-tiba, Gabi menegaskan langkah-langkah pertolongan pertama yang kritis. Pertama, pastikan untuk mencoba membangunkan pasien dengan menepuk-nepuk bahu dan memanggil nama mereka.

Baca Juga: Pilihan TOP 5 Mie Ayam di Kota Pangkalpinang, Asli Enak Banget Rasanya!

Jika tidak ada respons, segera minta bantuan dari orang di sekitar atau hubungi nomor darurat medis seperti 112.

Selagi menunggu bantuan medis datang, penting untuk memeriksa napas dan detak nadi pasien. Detak nadi dapat diperiksa dari pergelangan tangan atau di leher bagian bawah rahang.

Selain itu, Gabi menekankan pentingnya pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), termasuk teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau CPR.

Pelatihan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk masyarakat umum, dan Gabi menyarankan agar CPR dilakukan dengan teknik yang benar, yaitu dengan frekuensi minimal 100 kali per menit dan kedalaman kompresi sekitar lima sentimeter.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah