Harun Yahya Dijatuhi Hukuman 1.075 tahun Penjara, dari Pelecehan Seksual hingga Percobaan Spionase

12 Januari 2021, 08:08 WIB
Harun Yahya /Twitter/@fgeerdink/


PR DEPOK – Pengadilan Turki menjatuhi hukuman lebih dari seribu tahun penjara kepada Adnan Oktar yang dikenal sebagai Harun Yahya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian pada Selasa, 12 Januari 2021, Harun Yahya dijatuhi hukuman 1.075 tahun karena kejahatan termasuk penyerangan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan, dan percobaan spionise politik dan milliter.

Selain itu, Harun Yahya juga dinyatakan bersalah karena membantu kelompok yang dipimpin oleh pengkhotbah Muslim yang berbasis di AS Fetrhullah Gullen yang pernah melakukan upaya kudeta pada tahun 2016.

Baca Juga: BPOM Resmi Terbitkan Izin Vaksin Sinovac, Vaksinasi Covid-19 Mulai 13 Januari 2020

Pada kasus yang melibatkannya, aparat Turki menangkap 236 terdakwa dan 78 di antaranya ditahan.

Selama persidangan, pengadilan Turki mendengar berbagai kesaksian terkait kejahatan seksual yang dilakukan oleh Adnan Oktar alias Harun Yahya.

Oktar memberi tahu kepada hakim ketua bahwa pada bulan Desember dirinya memiliki hampir seribu kekasih.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Segera Dibuka, Mau Lolos? Simak Syarat dan Cara Daftarnya Disini

“Saya meluapkan banyak cinta di hati saya kepada wanita. Cinta adalah kualitas manusia. Itu adalah kualitas seorang Muslim,” ujarnya dalam sidang di bulan Oktober 2020 lalu.

Seorang wanita yang telah menjadi salah satu korban Oktar diidentifikasi berinisial CC.

CC mengatakan bahwa Oktar telah berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan wanita-wanita lain.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Korupsi Bansos Covid-19 Juliari Batubara, KPK Geledah Dua Lokasi di Jakarta

Menurutnya, beberapa wanita yang diperkosa Oktar dipaksa meminum pil kontrasepsi.

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah menemukan 69 ribu pil kontrasepsi yang ditemukan di rumah Oktar.

Oktar mengatakan bahwa pil itu digunakan untuk mengobati kulit dan gangguan menstruasi.

Baca Juga: Benarkah Ada Beberapa Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Menggunakan Identitas Orang Lain?

Pria yang juga dikenal Harun Yahya itu pertama kali menjadi perhatian publik pada tahun 1990-an saat dirinya menjadi pemimpin sekte yang kemudian terlibat dalam berbagai skandal seks.

Untuk diketahui Adnan Oktar juga menulis sebuah buku ‘Atlas Penciptaan’ dengan nama pena Harun Yahya.

Buku setebal 770 halaman itu berisi penyangkalannya terhadap teori evolusi Darwin.

Baca Juga: Antam 2 Gram Turun 35 Ribu, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Selasa, 12 Januari 2021

Selain itu, Oktar juga meluncurkan stasiun televisi miliknya yaitu A9 pada tahun 2011.

Stasiun televisi A9 berisi seluruh kegiatan dan ceramahnya yang selalu dikelilingi oleh sejumlah perempuan yang menari-nari.

Tayangan ceramah di stasiun televisi itu kemudian mengundang banyak kecaman dari pemuka agama Islam di Turki.

Baca Juga: Kerahkan Patroli Cyber Pantau Informasi Sriwijaya Air, PMJ: Penyebar Hoaks Dijatuhi Pasal Berlapis

Saluran televisi A9 yang sering didenda oleh pengawas media Turki RTUK lantas disita oleh negara dan ditutup.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler