Hanya karena Pergi Sebentar ke Toilet, Masinis di Jepang Terancam Hukuman Tindakan Indisipliner

25 Mei 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi kereta cepat, Shinkansen. /Syun_sft /Pixabay

PR DEPOK – Jepang telah terkenal di dunia dengan layanan kereta cepatnya, Shinkansen.

Shinkansen memiliki kecepatan hingga 320km/jam. Dengan kecepatan tersebut, penumpang bisa menempuh jarak semisal Jakarta-Bandung hanya dalam waktu setengah jam.

Namun, baru-baru ini ada peristiwa menarik berkaitan dengan kereta super cepat tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Olympus Has Fallen, Aksi Pembebasan Gedung Putih dari Penyanderaan Teroris Korea Utara

Pasalnya, seorang masinis Shinkansen dikabarkan telah melakukan tindakan indisipliner karena keluar dari kokpit kereta Shinkansen selama beberapa menit.

Lebih unik lagi, masinis tersebut tetap dianggap melakukan tindakan indisipliner meski keluar kokpit untuk pergi ke toilet.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, masinis tersebut telah meminta seorang kondektur yang tidak memiliki surat izin resmi mengendarai kereta untuk mengoperasikan kereta Shinkansen yang tengah melaju dengan kecepatan 150/jam.

Pada saat kejadian, kondektur yang tidak memiki surat izin resmi tersebut, mengambil alih kemudi kereta Shinkansen yang tengah mengakut 160 penumpang selama tiga menit.

Baca Juga: Kata Susi Pudjiastuti Soal Namanya Ungguli Risma hingga Puan pada Survei Capres 2024: Capres Republik Ikan

Beruntung, tidak terjadi hal yang berbahaya saat kondektur tersebut mengambil alih kemudi kereta.

Perusahaan Kereta Api Pusat Jepang (JR Central) menerangkan, bahwa kejadian itu terjadi pada Minggu pagi ketika kereta tersebut melakukan perjalanan di provinsi Shizouka tengah.

Perusahaan telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang dan telah membuat permintaan maaf.

Menurut JR Central, peraturan perusahaan menyatakan jika masinis merasa tidak enak badan, mereka harus menghubungi pusat komando transportasi mereka.

Baca Juga: Soal Donasi ke Palestina, Ali Syarief Sentil Politisi PDIP: Luar Biasa, tapi Budget Covid-19 Tak MInta Diaudit

Mereka juga diperbolehkan meminta kondektur untuk mengendalikan kereta, jika kondektur memiliki surat izin resmi mengendarai kereta.

Jika tidak ada penggantinya, saat itu juga kereta harus dihentikan hingga masinis dapat mengemudi kembali atau harus menunggu pengganti yang memenuhi syarat untuk mengambil alih kereta.

"Ini tindakan yang sangat tidak pantas. Kami minta maaf, ” kata Perwira Senior Masahiro Hayatsu.

Baca Juga: Heran Bukan Palestina, Ulil Abshar: Ada Aktivis Pembela Minoritas di RI Justru Bela Israel, Aneh!

Meski tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan, masinis dan kondektur tersebut tetap akan menghadapi kemungkinan tindakan disipliner dari perusahaan.

JR Central menyatakan bahwa mereka akan meninjau kebijakannya untuk memastikan insiden seperti itu tidak terulang kembali.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler