Demi Pemulihan Krisis Covid-19, Uni Eropa Kerja Sama dengan RI Promosikan Strategi Baru 'EU Green Deal'

13 Juli 2021, 21:47 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Papazachariasa.

PR DEPOK - Uni Eropa (EU) melalui duta besarnya, Vincent Piket belum lama ini mempromosikan strategi baru yang dinamakan Kesepakatan Hijau Eropa atau EU Green Deal.

Strategi tersebut diketahui merupakan kerangka kebijakan baru yang menjadi salah satu cara untuk segera pulih dari krisis Covid-19, yang hingga kini masih terjadi di seluruh dunia.

Kerangka EU Green Deal itu sendiri disampaikan oleh Vincent Piket dalam kuliah umum bertajuk "EU Ambassador Talk - Climate Change and Circular Economy" yang digelar secara daring pada Selasa, 6 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Risma Ancam Pindahkan ASN Tak Becus Kerja ke Papua, Rifai Darus: Jangan Sampai Kalimat Ini Terucap Elit Lain

Dalam presentasinya, Vincent Piket menjelaskan terdapat dua cara yang sebenarnya bisa dilakukan oleh negara-negara terkait untuk bisa pulih dari krisis Covid-19.

Cara pertama, dikatakan dia, adalah dengan mengulangi hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya dan berinvestasi di ekonomi lama. Sedangkan, cara kedua adalah dengan beralih ke ekonomi hijau

"Kita dapat mengulangi hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya dan berinvestasi di ekonomi lama, atau kita dapat menjadi lebih cerdas dan menggabungkan pemulihan dengan kebutuhan untuk beralih ke ekonomi hijau," kata Duta Besar Eropa, Vincent Piket melalui siaran persnya.

Baca Juga: Mensos Ancam Pindahkan ASN Lelet ke Papua, Veronica Koman: Gak Kaget, Bu Risma Emang Rasis

Vincent Piket menilai, cara kedua yang telah dipilih oleh Eropa, atau EU Green Deal tadi berpeluang besar untuk bisa mewujudkan tujuan awal tadi, yakni pulih dari krisis Covid-19.

Kemudian, ia juga menjelaskan secara rinci pemetaan dalam strategi EU Green Deal yang tengah dipromosikan tersebut.

“EU Green Deal merupakan strategi baru kami bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Kebijakan tersebut memuat peta jalan untuk menerapkan ekonomi sirkular yang bersih, memulihkan keanekragaman hayati dan mengurangi polusi," ucapnya.

Baca Juga: Tes Swab PCR Setelah Isolasi Mandiri Tidak Disarankan, Kenapa? Berikut Penjelasannya

Namun tujuan yang besar itu tak bisa hanya dilakukan oleh Eropa. Maka dari itu, Uni Eropa melakukan kerja sama dengan beberapa negara, termasuk Indonesia dalam menjalankan strategi EU Green Deal ini.

Sebab krisis akibat pandemi yang dihadapi saat ini bukan lah perkara yang mudah, sehingga kerjasama yang kuat diperlukan dalam menjalankan program ini.

"Bekerja dengan mitra internasional adalah mutlak jika kita ingin kembali bangkit lebih kuat dari krisis ini,” ujar Vincent Piket melanjutkan.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Salurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta bagi Karyawan Bergaji di Bawah Rp5 Juta

Lebih lanjut, Vincent Piket juga menerangkan sejumlah program atau agenda yang dilakukan oleh Eropa dengan Indonesia terkait EU Green Deal tersebut.

Beberapa agenda di antaranya adalah memperbanyak investasi hijau, perdagangan, hingga kerjasama energi terbarukan.

"Uni Eropa siap memperluas Agenda Hijau-nya dengan Indonesia untuk bekerjasama lebih erat untuk mencapai tujuan bersama," tutur dia.

Baca Juga: dr Lois Owien Dibebaskan dan Tak Jadi Ditahan, Christ Wamea: karena Dia Juga BuzzeRp

"Agenda Hijau ini mencakup lebih banyak investasi hijau, perdagangan, kerja sama energi terbarukan dan ekonomi sirkular, dengan tujuan akhir bergerak bersama menuju netralitas iklim,” katanya menambahkan.

Sebagai informasi, kuliah umum yang disampaikan oleh Duta Besar Uni Eropa, Vincent Piket ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Pontianak, selaku tuan rumah yang berfokus pada topik perubahan iklim.

Selain dihadiri oleh Duta Besar Eropa, kuliah umum daring ini juga dihadiri oleh Rektor UM Pontianak, para akademisi, dan ratusan mahasiswa.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler