Peneliti China Meninggal Terkena Penyakit Langka Virus Monkey B

23 Juli 2021, 13:30 WIB
Peneliti China Meninggal Terkena Penyakit Langka Virus Monkey B. /Freepik

PR DEPOK - Peneliti China telah meninggal setelah terkena penyakit menular langka yang disebut virus Monkey B.

Hal ini disampaikan oleh pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

Dalam studinya CDC China yang diunggah di pada 3 Juli, mengidentifikasi pria itu sebagai ahli bedah hewan yang bekerja di sebuah lembaga penelitian eksperimental primata di Beijing.

CCDC menambahkan bahwa kasus tersebut merupakan kasus pertama manusia yang terinfeksi BV di Tiongkok.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Juli 2021: Kondisi Sumarno Mengkhawatirkan, Al Bergegas ke Rumah Sakit

Ahli bedah hewan membedah dua monyet mati pada 4 dan 6 Maret tahun ini dan mengalami "mual dan muntah diikuti oleh demam dengan gejala neurologis satu bulan kemudian."

"Dia mengunjungi beberapa rumah sakit dan akhirnya meninggal pada 27 Mei," kata penelitian CCDC, dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent.

Diketahui, virus ini cenderung menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan pembengkakan pada otak.

Ahli penyakit menular di Kobe University, Jepang, hal ini akan menyebabkan kehilangan kesadaran. Jika tak ditangani dengan benar, maka akan menyebabkan risiko kematian mencapai 80 persen.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh jika Memenuhi Persyaratan Ini

Virus monkey B atau virus B disebabkan oleh Cercopithecine herpesvirus 1 dan endemik pada alphaherpesvirus pada kera.

Virus B telah dikaitkan secara positif dengan lebih dari dua lusin kematian manusia sejak laporan pertama yang menggambarkannya pada tahun 1933 lalu.

Virus B adalah jenis yang unik di antara virus herpes non-manusia. Virus yang termasuk jenis virus paling tua yang bisa patogen terhadap manusia, secara khas bersifat neurotropik dan neurovirulen pada inang manusia yang secara tidak sengaja terpapar dengan menangani kera kera yang umumnya digunakan dalam penelitian biomedis.

Baca Juga: Bukan Covid-19, Dinkes Bandung Sebut Wali Kota Oded Dirawat RS karena Ini

Gejala infeksi virus ini juga ditandai dengan invasi virus ke otak (Encephalitis) dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak.

Kadang-kadang, infeksi juga mempengaruhi struktur sumsum tulang belakang (Encephalomyelitis).

Kerusakan saraf dapat terjadi akibat infeksi virus yang bersifar zoonotik (menular dari hewan ke manusia) ini.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler