China Bersiap Hadapi Gelombang Covid-19 Berikutnya, Kasus Baru Kini Didominasi Varian Delta

25 Oktober 2021, 11:50 WIB
Pria yang memakai masker bepergian di stasiun kereta bawah tanah saat jam sibuk pagi hari, menyusul pandemi Covid-19 di Beijing, China 20 Januari 2021. /Tingshu Wang/Reuters

PR DEPOK – China saat ini sedang mewaspadai potensi gelombang Covid-19 berikutnya.

Pasalnya, infeksi baru Covid-19 di China akan meningkat dalam beberapa hari mendatang dan daerah yang terkena epidemi diprediksi terus meluas.

Pejabat Komisi Kesehatan Nasional China Wu Liangyou turut membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Ingin Mengubah Data pada Kartu Identitas Anak? Begini Caranya

Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di China didominasi oleh varian Delta.

“Kasus Covid-19 yang meningkat di  China disebabkan oleh varian Delta dari luar negeri,” kata Wu Liangyou pada briefing di Beijing seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Straits Times.

Sementara itu, juru bicara komisi Mi Feng menyebutkan bahwa kasus Covid-19 menyebar ke 11 provinsi dalam seminggu sejak 17 Oktober lalu.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Selesai Diperiksa, Mediasi Kasus Pencemaran Nama Baik Dilakukan Pekan Depan

Sebagian besar orang yang terinfeksi memiliki riwayat perjalanan lintas wilayah.

China melaporkan 26 infeksi Covid-19 lokal baru yang dikonfirmasi pada Sabtu, termasuk tujuh kasus di Mongolia Dalam, enam di Gansu, enam di Ningxia, empat di Beijing, satu di Hebei, satu di Hunan dan satu di Shaanxi, menurut Komisi Kesehatan Nasional. Empat kasus tanpa gejala lokal lainnya dilaporkan di Hunan dan Yunnan.

Di Ibu Kota Beijing, Covid-19 telah meluas ke tiga distrik termasuk Haidian.

Lalu, terkonfirmasi lima kasus Covid-19 lokal baru dan satu kasus tanpa gejala dilaporkan pada Sabtu tengah hari hingga Minggu pukul 15.00 sore.

Baca Juga: Curahan Hati Raffi Ahmad Selama Temani Kehamilan Nagita Slavina: Gue Tuh Sebenarnya Cuek!

Terkait hal ini, Wu Liangyou  mendesak daerah-daerah di China yang terkena dampak pandemi untuk segera menyatakan "mode darurat".

Sejauh ini, beberapa kota di Provinsi Gansu, termasuk ibu kotanya Lanzhou, dan Mongolia telah menghentikan layanan bus dan taksi karena virus tersebut.

Sementara itu, Beijing akan membatalkan maraton yang semula dijadwalkan pada 31 Oktober.

Orang-orang juga mulai dilarang mengunjungi atau kembali ke ibu kota saat ini.

Baca Juga: Buntut Kekalahan Melawan Liverpool, Pemain Manchester United Bingung dengan Taktik Solskjaer

Sebagai informasi, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi sebelumnya melaporkan bahwa China telah memberikan dosis lengkap vaksin Covid-19 kepada sekitar 75,6 persen populasinya. 

Sekitar 1,068 miliar orang kini telah disuntik dengan dosis yang diperlukan, dari populasi 1,412 miliar, kata Mi.

China memberikan suntikan penguat kepada orang dewasa yang dosis terakhirnya setidaknya enam bulan sebelumnya, dengan kelompok prioritas termasuk pekerja esensial, orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.

Meski demikian, dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin, termasuk suntikan yang paling sering digunakan dari Sinovac dan Sinopharm, menurun dalam beberapa bulan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler