Sebelum Terbangkan Pesawat, Pilot Asal Skotlandia Sempat Mabuk Akibat Minum Alkohol

17 November 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi pilot. /imcockpit/Pixabay

PR DEPOK - Seorang pilot asal Skotlandia, Glendon Gulliver dikabarkan sempat mabuk karena minuman alkohol pada malam hari sebelum menerbangkan pesawat saat pagi keesokan harinya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Glendon Gulliver merupakan salah satu pilot dari maskapai United Airlines.

Glendon Guliver dijadwalkan menerbangkan pesawat United Airlines Boeing 757 dengan rute yang berasal dari Glasgow, Skotlandia menuju New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Praveen-Melati Tampil Mengecewakan hingga Tersingkir dari Indonesia Masters 2021, Melati: Kurang Ngobrol...

Namun, Glendon Gulliver dibatalkan untuk menerbangkan pesawat setelah dia gagal melewati tes nafas sebagai bukti terbebas dari pengaruh minuman beralkohol.

Kejadian ini terjadi pada Agustus 2019 silam, yang bermula dari cuitan salah satu penduduk sekitar di Twitter yang ditujukan kepada staff bandara.

"Hai. Seorang pilot United Airlines baru saja keluar dari sebuah klub di Glasgow dan jatuh mabuk sekitar pukul 21:00"

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Ulama, Rocky: Kemarin Pemerintah Sogok HRS dan Umat Islam dengan Kurangi Hukuman, Kini...

"Bisakah dia dihirup sebelum penerbangan ke New York pada Sabtu pagi?" tulisnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Record.

Seorang jaksa yang bernama David McDonald mengatakan cuitan tersebut diterima pada pukul 22.00 malam.

"Sekitar jam 10 malam pada Jumat, 2 Agustus 2019, sebuah tweet dikirim ke akun Twitter Bandara Glasgow," tulisnya.

Kemudian ia menuturkan bahwa Glendon Gulliver telah dijadwalkan untuk terbang pada keesokan harinya.

Baca Juga: Komentari Soal Penangkapan Farid Okbah Dkk, MS Kaban: Apa Densus 88 Tak Ada Motif Politik dan Ideologi?

"Pada pukul 9.05 pada hari Sabtu, 3 Agustus 2019, United Airlines Boeing 757 nomor penerbangan UA162 dijadwalkan akan berangkat dari Bandara Glasgow menuju Bandara Newark, New York," tuturnya.

Menanggapi kabar tersebut, pihak manajer Bandara Glasgow segera menghubungi polisi untuk dilakukan hukuman lebih lanjut.

"Sekitar pukul 7 pagi pada hari Sabtu, 3 Agustus 2019, Mark Scott, seorang manajer yang bertugas di Bandara Glasgow, mengetahui tweet tersebut dan menghubungi polisi," katanya.

Pada saat di tes keesokan harinya, ia terbukti sedang dalam pengaruh minuman beralkohol setelah gagal melewati tes nafas.

Baca Juga: Jokowi Sebut Banjir Sintang akibat Kerusakan Lingkungan, Christ Wamea: Karakter, Suka Salahkan Pendahulunya

Dikabarkan, dalam pesawat tersebut, terdapat sekitar 177 orang yang keselamatannya terancam apabila Glendon Gulliver diizinkan untuk menerbangkan pesawatnya.

Pria yang berusia 63 tahun itu dilaporkan mabuk semalaman setelah meminum minuman beralkohol berjenis Wiski sebanyak empat gelas. Akibatnya, ia sempat tersungkur di luar klub tersebut.

Polisi yang bernama Gillian Craig, mengutarakan kekecewaannya terhadap pilot tersebut. Pasalnya, seluruh nyawa penumpang pesawat menjadi tanggung jawabnya.

"Saya merasa sulit untuk membayangkan peran yang lebih bertanggung jawab daripada seorang pilot di pesawat. Orang-orang ini (penumpang) menempatkan hidup mereka di tangan Anda," ujarnya.

Baca Juga: Ceritakan Awal Dirinya Tampil di Layar Kaca, Helmi Yahya: Mungkin CEO Kasihan Lihat Gue

Pilot itu kabarnya telah dipenjara selama 10 bulan di Pengadilan Sheriff Paisley dan sudah pulih dari masa rehabilitasi beberapa waktu yang lalu.

Sejatinya, ia harus dihukum penjara selama 15 bulan, tetapi dia mengaku salah, sehingga ia hanya mendekam di penjara selama 10 bulan.

Pengacara Glendon Gulliver mengungkapkan bahwa pilot tersebut telah resmi pensiun dari pekerjaannya.

Baca Juga: MUI Resmi Nonaktifkan Ahmad Zain yang Diduga Terlibat Gerakan Terorisme

"Karena pelanggarannya berat dan rasa malu yang ia terima, itu menyebabkan dia pensiun," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Record

Tags

Terkini

Terpopuler