Korea Selatan Konfirmasi 123 Kasus Baru dan Dua Kematian Akibat Virus Corona

23 Februari 2020, 15:18 WIB
RIBUAN pasangan menghadiri acara pernikahan massal yang diselenggarakan Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Unifikasi Dunia, juga dikenal sebagai Gereja Unifikasi, di Korea Selatan.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Korea Selatan telah melaporkan kasus kematian yang keempat dan lebih dari 123 kasus virus corona terbaru. Total jumlah yang telah terinfeksi menjadi 556 dan menjadikan keadaan di sana menjadi semakin buruk.

Dari 123 kasus baru, 75 kasus terjadi di gereja Shincheonji di Kota Daegu yang menyubangkan angka kasus terbesar keempat.

The Korea Centers Disease Control an Prevention, mengatakan telah mengungsikan 9.000 anggota gereja Shincheonji ke tempat karatina dan telah dilakukan penyaringan virus terhadap ribuan jemaah di sana.

Baca Juga: Beredar Kabar Akan Terjadi Gempa yang Menghancurkan Kota Surabaya, Ini Faktanya

Terkait hal ini seorang menteri pemerintah Jepang meminta maaf, karena telah mengizinkan seorang wanita yang terinfeksi virus corona untuk keluar dari kapal pesiar Diamond Princess.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian Minggu, 23 Februari 2020 melaporkan terkiat izin yang diberikan pemerintah Jepang terhadap seorang wanita untuk meninggalkan Diamond Princess.

"Kami sangat meminta maaf atas situasi yang disebabkan oleh pengawas kami," kata Menteri Kesehatan Katsunobu Kato, pada Sabtu, 23 Februari 2020 malam.

Baca Juga: Usai Berkonflik dengan Amerika, Iran Kembali Diserang Virus Corona hingga Sebabkan 6 Kematian Terbaru

Di Korea Selatan, pemerintah telah mencoba menahan wabah dengan mendeklarasikan Daegu dan daerah tetangga, Cheongdo, sebagai "zona perawatan khusus".

Tetapi hal itu tidak menghentikan jumlah infeksi lebih dari dua kali lipat dalam satu hari pada Sabtu.

Sejauh ini Korea Selatan telah merilis 18 pasien virus corona yang sepenuhnya pulih dari rumah sakit.

Baca Juga: Tersiar Kabar Kerusuhan di Solo Memanas Usai Rumah Wakaf Alquran Disita Polisi, Cek Faktanya

Jumlah orang yang diperiksa dan karatina mencapai 6.309 orang pada Minggu pagi. Negara ini telah memeriksa 22.633 kasus yang dicurigai dan 16.038 dinyatakan negatif.

Korea Selatan mengonfirmasi kasus virus corona baru, pertama kali dari seorang wanita Tiongkok dari Wuhan, pada 20 Januari 2020.

Pasien ke 31 di negara itu, kemungkinan sebagai "penyebar terkuat" setelah menghadiri kebaktian di gereja Shincheonji.

Baca Juga: Frustrasi karena Belum Ada Vaksin Virus Corona, Tiongkok Gunakan Cairan Desinfektan untuk Membunuhnya, Simak Faktanya

Perdana Menteri Chung Sye-kyun berpesan kepada publik bahwa virus ini bisa cegah dengan kerja sama antara pemerintah dan warganya.

Sementara itu, saat ini Walikota Daegu Kwon Young-jin menyarankan penduduk setempat untuk tetapi tinggal di dalam rumah.

"Tingkat krisis Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara sangat buruk," ujarnya.

Baca Juga: Frustrasi karena Belum Ada Vaksin Virus Corona, Tiongkok Gunakan Cairan Desinfektan untuk Membunuhnya, Simak Faktanya

Dia juga meminta semua anggota geraja Shincheonji untuk bersedia diperiksa.

"Menyembunyikan bukanlah jawabannya. Jika Anda bersembunyi, itu bisa membahayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda, hal itu tidak akan membantu dalam pencegahan awal," tuturnya.

Korban tewas di Tiongkok dari virus naik menjadi 2.442 pada Minggu setelah pemerintah mengatakan 97 orang telah meninggal.

Baca Juga: Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Buat Netizen Geram, Organisasi Pramuka Nasional Angkat Bicara

Komisi kesehatan nasional juga mengonfirmasi 648 kasus baru. Sebagian besar kematian dan infeksi baru, terjadi di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, tempat virus itu pertama kali muncul pada Desember.

Hingga kini, virus corona telah menyebar ke lebih dari 25 negara dan menyebabkan krisis yang meningkat warena wabah terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Asia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler