Akibat Virus Corona, Pemrotes di Ukraina Lempari Bus yang Berisi Warga Tiongkok dengan Batu

24 Februari 2020, 15:42 WIB
SEORANG demonstran terlihat sedang melemparkan sebuah batu ke arah mobil polisi yang mengawal bus.* /Sky News/

PIKIRAN RAKYAT - Kekhawatiran atas meluasnya virus corona telah memicu aksi kekerasan di Ukraina. Pemrotes di sana melemparkan batu ke arah bus yang mengangkut pengungsi dari Tiongkok.

Virus corona hingga kini masih jadi hal yang perlu diselesaikan oleh dunia. WHO dan semua elemen masyarakat di dunia berusaha memerangi epidemi yang menewaskan lebih dari ribuan warga terutama di daratan Tiongkok. Jumlah kematian di luar negara tersebut pun terus bertambah dan dilaporkan terjadi untuk pertama kalinya.

Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini menjadi penyakit yang serius. Salah satu dampak dari penyebaran virus ini adalah rasa khawatir yang timbul di benak orang-orang.

Kekhawatiran ini juga yang memicu adanya aksi kekerasan di Ukraina. Pemrotes terlibat konflik pelemparan batu ke arah bus yang mengangkut pengungsi dari Tiongkok.

Baca Juga: Merasa Tersindir, Korea Selatan Danai Perbaikan Apartemen Semi Basemen Layaknya Potret dalam Film Parasite 

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Sky News, mengabarkan demonstran di desa Novi Sanzhary, di wilayah Poltava tengah bentrok dengan polisi dan membakar ban, ketika sebuah bus lewat di jalanan sana yang membawa 70 pengungsi Tiongkok ke pusat karantina di daerah tersebut.

Batu-batu yang dilemparkan menghancurkan jendela salah satu bus, meskipun tidak ada orang yang mengalami luka.

Beberapa setelah kejadian tersebut, sembilan petugas dan satu warga sipil dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan setelah bentrok meluas.

Satusan petugas yang menggunakan seragam lengkap untuk menghindari lemparan telah dikirim untuk menjaga ketertiban. Sementara itu, para penduduk desa menunggu kedatangan para pengungsi.

Baca Juga: Antonio Rudiger, Rasisme Akan Terus Menang Bila Tak Ada Hukuman 

Sejak Jumat dini hari, ratusan penduduk yang memrotes telah memblokade jalan menuju pusat karatina yang akan menampung para pengungsi dari Tiongkok itu.

Alasan pemrotes tersebut karena khawatir terinfeksi epidemi yang mematikan tersebut.

Diketahui, beberapa demonstran dilaporkan sedang di bawah pengaruh minuman beralkohol, memasang blok jalan, membakar ban, dan bentrok dengan polisi yang menjaga area tersebut.

Bahkan ada seorang pemrotes yang mencoba membombardir garis polisi dengan mobil yang dikendarainya.

Polisi di Ukraina melaporkan ada 24 pemrotes yang ditahan akibat aksinya itu.

Baca Juga: Nikita Mirzani Jalani Sidang Perdana atas Dugaan Kasus Penganiayaan 

Akhirnya, bus-bus yang membawa pengungsi akhirnya bisa tiba di tempat karantina setelah berjam-jam tertahan oleh bentrok.

Pada saat kejadian para pengungsi dari Tiongkok tersebut memakai masker, ada yang kelelahan akibat perjalanan yang panjang, serta mengintip dari jendela bus saat mereka melaju lamban yang dikawal polisi.

Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov, mengunjungi lokasi kejadian untuk mencoba menenangkan pemrotes, dia mengaku terkejut dengan agresi tersebut.

"Apa yang kami lihat sangat memalukan," ujarnya. "Itu adalah salah satu hal yang mengecewakan dalam hidup saya," kata Avakov.

Selain itu, Presiden Ukraina Volodynr Zelenskiy mengatakan bahwa aksi protes tersebut bukan sisi terbaik karakter orang Ukraina.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler