Konflik Agama di India Terus Berlangsung, Mohammad Zubair Terluka di Kepala Akibat Serangan Massal

27 Februari 2020, 17:05 WIB
Bentrok di ibukota India, New Delhi, tewaskan lima orang dan 90 lainnya terluka /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Konflik agama di India hingga saat ini masih terus terjadi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters Kamis, 27 Februari 2020 seorang pria bernama Mohammad Zubair terluka di bagian kepala akibat diserang oleh massa saat bentrokan terjadi.

Mohammad Zubair sedang dalam perjalanan pulang dari masjid di timur laut New Delhi ketika dia menemukan kerumunan orang sedang bentrokan. Ketika dia berbalik arah untuk menghindari bentrokan, ternyata malah menimbulkan kesalahan fatal.

Baca Juga: Observasi 188 WNI di Pulau Sebaru, Begini Fasilitasnya

Dalam beberapa detik, dia sudah meringkuk di tanah dan dikelilingi oleh lebih dari selusin pemuda.

Para pemuda tersebut memukulinya dengan tongkat kayu dan besi. Darah mengalir dari kepalanya, hingga mengucur ke pakaiannya. Ketika serangan semakin intensif, dia pikir dia akan mati pada saat itu juga.

Zubair menceritakan tentang peristiwa yang menimpa dirinya, yang ditemui oleh wartawan Reuters di rumah seorang kerabatnya di bagian lain ibukota, kepalanya terbungkus perban.

Baca Juga: 250 Hewan Peliharaan Diberikan vaksin untuk Mencegah Rabies

Seorang wartawan Reuters pada Senin, 24 Februari 2020 bahkan berhasil menankap dengan mata kamera, ketika Zubair sedang dipukuli.

Pada saat itu, para pemrotes Muslim dan Hindu telah bertempur selama berjam-jam melintasi penghalang beton dan besi yang membagi jalan utama tersebut.

Massa yang saling melemparkan batu dan ada juga yang melemparkan sebuah bom yang disebut 'bom bensin primitif'.

Baca Juga: Viral Foto Seorang Bayi Marah Menatap kepada Seorang Dokter yang Membantu dalam Persaliannya

Bharatiya Janata Party (BJP) nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan undang-undang kewarganegaraan baru yang diperlukan dalam upaya untuk melindungi minoritas yang dianiaya dari Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan, serta menyangkal adanya bias terhadap Muslim India.

"Mereka melihat saya sendirian, ketika mereka mulai memerhatikan kopiah saya, jenggot, shalwar kameez (pakaian), dan melihat saya sebagai seorang Muslim," ujarnya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

"Mereka baru saja mulai menyerang, meneriakkan slogan. Kemanusiaan macam apa ini?." katanya.

Baca Juga: Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja, Barang Berharga Raib Saat Wawancara

Juru bicara BJP Tajinder Pal Singh Bagga, mengatakan partainya tidak mendukung segala bentuk kekerasan, termasuk serang terhadap Zubair.

Dia menyalahkan pihak-pihak yang berselisih karena memicu kekacauan selama kunjungan Presiden AS Donald Trump untuk merusak citra India.

"Ini 100 persen pra-direncanakan," terangnya.

Baca Juga: Sidang Perkara Ketiga Kembali Digelar, Perjuangan Nenek Arpah Mencari Keadilan

Bagga mengatakan bahwa pemerintah federal, yang mengendalikan polisi Delhi, bergerak untuk mengerahkan pasuka paramiliter untuk mengendalikan situasi.

"Saya percaya dalam 24 jam semuanya akan baik-baik saja," tambahnya.

Polisi Delhi juga seakan tidak merespon dengan cepat terhadap serangan yang dialami Zubair.

Baca Juga: Waspada Banjir dan Longsor, Polres Metro Depok Siapkan Bantuan

Di samping itu, saksi-saksi berhasil ditemui di rumah sakit setempat, Reuters berhasil mewawancara korban dari umat Hindu dan Muslim.

Zubair yang tidak sadar, akhirnya diseret ke tempat yang aman oleh sesama Muslim yang datang membantunya setelah melemparkan batu untuk membubarkan para penyerang.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler