Dibekali Kantong Plastik, Bocah Asal Ukraina Tempuh Jarak 1.000 Km Sendirian Demi Hindari Pasukan Rusia

7 Maret 2022, 14:27 WIB
Bocah 11 tahun asal Ukraina yang melarikan diri sendirian ke Slovakia dengan berjalan kaki sejauh 1.000 km. /Facebook ministerstvovnutraSR/NDTV

PR DEPOK - Di tengah invasi Rusia, seorang bocah Ukraina berusia 11 tahun dilaporkan telah menyeberang ke Slovakia sendirian demi menyelamatkan diri.

Bocah Ukraina itu menempuh perjalanan sejauh 1.000 km dengan membawa ransel, nomor telepon tertulis di tangannya, dan kantong plastik.

Bocah itu berasal dari Zaporizhzhia di Ukraina tenggara, merupakan lokasi pembangkit listrik yang ditangkap oleh pasukan Rusia pekan lalu.

Baca Juga: Israel akan Coba Lakukan Mediasi antara Rusia dan Ukraina

Menurut laporan, orang tuanya harus tinggal di Ukraina untuk merawat kerabat yang sakit.

Setelah menyelesaikan perjalanan yang luar biasa, ia pun mendapat perhatian dari para pejabat dan disebut layak menjadi 'pahlawan sejati'.

Kementerian Dalam Negeri Slovakia mengatakan dalam sebuah postingan Facebook dan menyebutnya 'Pahlawan Terbesar Semalam'.

Baca Juga: Segera Diumumkan, Ini Kriteria Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 23 yang Prioritas Lolos Seleksi

Ibu anak itu mengirimnya dalam perjalanan ke Slovakia dengan kereta api untuk menemukan kerabatnya.

Bocah berusia 11 tahun itu hanya membawa kantong plastik dengan paspor dan sebuah pesan dalam catatan terlipat.

Ketika bocah itu tiba di Slovakia dengan selembar kertas terlipat di paspornya, pejabat di perbatasan dapat menghubungi kerabatnya di ibu kota, Bratislava dan menyerahkannya.

Baca Juga: Segera Diumumkan, Ini Kriteria Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 23 yang Prioritas Lolos Seleksi

Menurut laporan, ibu bocah itu mengirim pesan untuk berterima kasih kepada pemerintah Slovakia dan polisi karena telah merawatnya.

Kementerian Dalam Negeri Slovakia pun memuji keberanian dan tekad bocah tersebut.

"Dengan kantong plastik, paspor dan nomor telepon tertulis di tangannya, dia datang sendirian karena orang tuanya harus tinggal di Ukraina," ucap kementerian itu dikutip PR Depok dari NDTV.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler