Tak Sanggup Bayar Biaya Persalinan di Rumah Sakit Malaysia, Pasangan Indonesia Ini Jual Bayinya

15 Maret 2022, 10:09 WIB
Berawal tidak mampu bayar biaya persalinan di rumah sakit Malaysia, pasangan Indonesia ini nekat menjual bayi. /Pixabay/Pexels/

PR DEPOK - Nasib malang dialami seorang bayi laki-laki yang lahir dari pasangan suami-istri asal Lombok, Indonesia pada 30 Desember tahun lalu.

Dikabarkan, pasangan tersebut terpaksa menjual bayi mungilnya yang baru lahir setelah tidak mampu membayar tagihan biaya persalinan di Rumah Sakit Sultan Haji Ahmad Shah Temerloh, Pahang, Malaysia sebesar RM4.000 atau sekitar Rp13,6 juta.

Lebih lanjut, pasangan yang berusia 20-an itu dilaporkan mengalami krisis ekonomi usai terdampak pandemi Covid-19.

Selain tidak memiliki pekerjaan, mereka juga dikabarkan tengah kebingungan usai kontrakannya yang berada di Karak, kebanjiran pada tahun lalu.

Baca Juga: Harta Doni Salmanan Disita Pihak Kepolisian, Ini Aset-aset yang Dimiliki Crazy Rich Asal Bandung

Tak punya pilihan lain, pasangan itu akhirnya terpaksa menjual bayi, dan pada saat itu ada salah satu pasangan yang tertarik untuk mengadopsi anak setelah sembilan tahun tidak memiliki momongan.

Seorang wanita yang bernama Hasnah mengatakan pasangan tersebut pernah menyatakan keinginannya untuk mengambil anak angkat dalam sebuah grup WhatsApp.

“Mungkin ada teman Fithiani yang mengetahui niat kami dan menghubungi saya untuk mengambil bayi yang lahir di Rumah Sakit Sultan Haji Ahmad Shah (HoSHAS) pada 30 Desember tahun lalu sebagai anak angkat," kata Hasnah dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Kosmos pada Selasa, 15 Maret 2022.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun Secara Signifikan, Luhut Sebut Penurunan Angka Kematian Masih Lambat

Pasangan tersebut akhirnya membayar seluruh tagihan rumah sakit dan membawa pulang bayi tersebut dengan beberapa dokumen penting.

Namun, bayi tersebut dilaporkan tidak dapat didaftarkan sebagai anak angkat karena memerlukan kehadiran ibu kandungnya untuk urusan pendokumentasian di Departemen Pencatatan Nasional (JPN).

Hasnah melanjutkan bahwa sejauh ini pasangan asal Indonesia tersebut menghilang dan tidak dapat dihubungi, bahkan rumahnya di Karak telah kosong tak berpenghuni.

Baca Juga: Tes Antigen Covid-19 Mandiri di Rumah Sudah Direkomendasikan oleh WHO, Simak Ulasannya

"Kami menemui jalan buntu untuk melakukan proses selanjutnya karena keberadaan ibu kandung sangat penting untuk kepentingan pendaftaran bayi sebagai anak angkat yang sah. Ini demi masa depan anak," tandasnya.

Ia berharap pasangan asal Indonesia yang bernama Fathiani dan Bambang itu segera menghubungi calon orang tua angkat dari bayi itu untuk melanjutkan proses pendaftaran.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Kosmo!

Tags

Terkini

Terpopuler