PR DEPOK - Akibat situasi yang semakin menegangkan, Kyiv mulai memberlakukan penjagaan malam ketat selama 36 jam mulai Selasa, 15 Maret 2022.
Diadakan pemberlakuan tersebut guna mewaspadai kembalinya pergerakan serangan dari militer Rusia di tengah malam "momen sulit dan berbahaya".
Pada Minggu kemarin, Rusia kembali meluncurkan serangan baru ke ibukota Ukraina, Kyiv, yang hampir dikepung oleh pasukan Moskow dalam invasi ketiganya.
Melansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, diperkirakan setengah dari 3,5 juta penduduknya telah hilang sebelum dimulainya perang.
Menurut mantan juara tinju Ukraina, Wladimir Klitschko, situasi Kyiv sangat mengerikan dan juga berbahaya.
Sebab itulah sirene berbunyi meminta warga untuk keluar dari wilayah tersebut.
Baca Juga: Kyiv akan Berlakukan Jam Malam selama 36 Jam di Tengah Panasnya Invasi Rusia ke Ukraina
"Hari ini adalah saat yang sulit dan berbahaya, inilah sebabnya saya meminta semua warga Kyiv untuk bersiap-siap tinggal di rumah selama dua hari, atau jika sirene berbunyi, di tempat penampungan," ujar Klitschko melalui telegram.
Penyerangan itu terjadi ketika Perdana Menteri Polandia, Ceko dan Slovenia melakukan perjalanan ke Kyiv dengan kereta api pada hari Selasa dalam kunjungan pertama para pemimpin asing ke ibu kota.
Klitschko menambahkan masyarakat Kyiv dilarang untuk keluar dari tempat penampungan, mereka bisa saja keluar tapi dengan tujuan yang penting. Di luar dari itu dilarang.
Baca Juga: Perkara Chicken Wings, Chef Juna MasterChef Indonesia Saling Sindir dengan Seorang Koki di Instagram
"Pergerakan di sekitar Kyiv tanpa izin khusus dilarang. Hanya diperbolehkan keluar dengan tujuan untuk sampai ke tempat penampungan," tambahnya.
Kyiv melakukan pemberlakuan jam malam serupa dengan yang mereka lakukan sebelumnya pada 26 Februari, tepat setelah Moskow melancarkan invasi.***