PR DEPOK - Eropa mulai berencana untuk upaya mengisi ulang penyimpanan gas dan memastikan pasokan gas pada musim dingin terpenuhi tanpa bantuan pasokan gas dari Rusia.
Hal ini dilakukan karena kekhawatiran ekspor gas dari Rusia dihentikan akibat peristiwa invasi Rusia-Ukraina yang sampai saat ini belum berakhir.
Seperti yang diketahui, Rusia menyediakan pasokan gas ke Eropa sekitar 40 persen. Akan tetapi gangguan pasokan meningkat.
Peningkatan itu berlangsung selama seminggu terakhir karena imbas invasi, selain itu negara-negara G7 pun menolak pembayaran dalam rubel.
Baca Juga: 5 Hal yang Menyebabkan Anda Gagal Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 24
Sehingga dalam upaya menopang pasokan untuk musim dingin mendatang, mereka telah mengusulkan undang-undang yang memaksa operator penyimpanan gas.
Untuk mengisi lokasi hingga setidaknya 80 persen dari kapasitas pada 1 November 2022, tetapi sepertinya tugas itu sangat sulit tanpa bantuan pasokan dari Rusia.
"Target 80 persen pada 1 November dapat dicapai selama setidaknya beberapa gas Rusia terus mengalir," ujar Jack Sharples, seorang Peneliti di Institut Studi Energi Oxford, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia.
Baca Juga: Cara Mencairkan BSU 2022 bagi Pekerja Lewat Program JKP Melalui HP
Menurut Komisi Eropa gas yang disimpan dalam penyimpanan biasanya menyumbang sekitar seperempat dari yang digunakan oleh masyarakat di Eropa selama bulan-bulan musim dingin, di mana itu adalah bahan bakar pemanas utama.
Sementara itu, Jerman disebut sebagai pelaku konsumen gas terbesar Eropa yang bergantung pada Rusia,sekitar 90 persen dan Stok gasnya saat ini hanya tersisa 26 persen penuh.
Walau demikian, Komisi Eropa mengatakan kemungkinan kedepannya keadaan gas Eropa menjadi sangat darurat jika Rusia benar-benar berhenti memasok gas.
Maka penyimpanan persediaan musim dingin tidak mungkin sampai level 80 persen pada 1 November mendatang.
"Jika aliran Rusia berhenti besok dan kemudian tidak dimulai kembali hingga musim dingin berikutnya atau sepanjang tahun atau lebih, maka penyimpanan tidak akan dapat terisi hingga level 80 persen," ujar Kateryna Filippenko, Analis Utama, Pasokan Gas Global di Wood. ***