PR DEPOK - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan bahwa Presiden Joe Biden ingin Rusia dikeluarkan dari kelompok G20.
Selain itu, Janet Yellen juga telah memperingatkan bahwa agresi Rusia di Ukraina akan berdampak pada ekonomi yang tidak kecil di wilayah Eropa Timur.
Komentarnya pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu kemarin menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan G20.
“Presiden Joe Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan manapun"
“Dia (Joe Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20," kata Janet Yellen seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Kamis, 7 April 2022.
Menteri keuangan AS itu juga telah berbicara kepada Indonesia, selaku tuan rumah G20 tahun ini bahwa negaranya tidak akan berpartisipasi jika Rusia hadir.
"Saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” ujar Janet Yellen.
Para Menteri Keuangan G20 dan gubernur bank sentral akan bertemu secara langsung di Washington pada April di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 tahun ini dan berencana untuk menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada November mendatang.
Sebelumnya, Biden telah mengumumkan babak baru sanksi, termasuk terhadap dua putri Presiden Vladimir Putin dan memperketat hukuman terhadap bank-bank Rusia.
"Perbendaharaan berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya sehingga tidak dapat mengambil manfaat dari sistem keuangan internasional," kata Janet Yellen.
Invasi Rusia, tambahnya, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis hukum, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi dunia.
Baca Juga: Tagih Surat Wasiat kepada Anak Angkat, Keluarga Kandung Ungkap Dorce Gamalama Masih Memiliki Hutang
Kenaikan harga energi, logam, gandum dan jagung yang diproduksi Rusia dan Ukraina akan meningkatkan tekanan inflasi.
Inflasi di AS telah mencapai level tertinggi 40 tahun karena metrik inflasi yang dipantau ketat oleh Federal Reserve melonjak 6,4 persen pada Februari dibandingkan dengan tahun lalu.
“Sanksi yang kami berikan pada Rusia mendorong harga energi"
"Dan ini harga yang penting untuk dibayar guna menghukum Rusia atas kejahatannya," ujarnya, menggambarkan bagaimana konflik juga berdampak pada warga Amerika di dalam negeri.***