PR DEPOK - Ukraina baru-baru ini mengklaim, militer Rusia telah memblokir akses jalan konvoi bantuan pangan kepada warga sipil di kota Mariupol.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, pihak Ukraina menuduh hal tersebut ketika puluhan ribu orang diyakini telah tewas di kota Mariupol.
Vadym Boichenko, yang merupakan walikota Mariupol telah menuduh militer Rusia yang menghilangkan bukti kejahatan perang mereka.
Baca Juga: Cara Cek Bansos PBI 2022 Cair April Via HP Melalui Laman cekbansos.kemensos.go.id
Namun, Rusia menyalahkan militer Ukraina yang tidak mampu mengevakuasi warganya sendiri, setelah Kyiv merendahkan angkatan bersenjata Moskow.
Pihak Rusia sebelumnya telah mengatakan bahwa, mereka tidak menargetkan warga sipil, tetapi target mereka adalah militer Ukraina, dan pemerintahan Kyiv.
Selain itu, kepala polisi distrik Kyiv mengatakan, ada sekitar 720 mayat telah ditemukan di wilayah sekitar ibu kota Ukraina.
Baca Juga: Tanggapi Permintaan Presiden Ukraina, AS Akan Kirim Bantuan Perang Senilai Rp11,4 Triliun
Hal tersebut diketahui setelah pasukan militer Rusia angkat kaki, dari sejumlah kota yang mereka duduki.
Di sisi lain, presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengklaim bahwa tindakan tersebut merupakan genosida yang dilarang dunia.
Sementara itu, Presiden Polandia, Andrzej Duda, telah melakukan kunjungan ke Kyiv dengan beberapa pejabat Lithuania, Latvia, dan Estonia.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat kejahatan perang, yang harus dibawa ke pengadilan internasional.***