PR DEPOK – Ukraina mengungkapkan bahwa puluhan ribu orang kemungkinan telah tewas dalam serangan Rusia di kota tenggara Mariupol.
Sementara itu, organisasi hak asasi manusia menuduh pasukan Rusia di Mariupol melakukan penyiksaan dan eksekusi.
"Mariupol telah dihancurkan, ada puluhan ribu orang tewas, tetapi meskipun demikian, Rusia tidak menghentikan serangan mereka," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Jika dikonfirmasi, data itu akan menjadi jumlah kematian terbesar sejauh ini yang dilaporkan di satu tempat di Ukraina.
Kota-kota dan desa-desa di Ukraina telah dibombardir tanpa henti dan mayat-mayat, termasuk warga sipil, terlihat di jalan-jalan.
Kepala Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri yang didukung Rusia, Denis Pushilin, mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa lebih dari 5.000 orang mungkin telah tewas di Mariupol. Dia mengatakan pasukan Ukraina bertanggung jawab.
Sedangkan jumlah orang yang meninggalkan kota telah turun karena pasukan Rusia telah memperlambat pemeriksaan sebelum keberangkatan, seperti diungkap Petro Andryushchenko, seorang pembantu walikota Mariupol.
Baca Juga: Jadwal Rilis dan Spoiler One Piece 1047: Serangan Petir Luffy Bernama Gomu Gomu no Lightning Hawk?